Jumat, 30 April 2010

Psikosa Fungsional

1. Suatu gangguan Jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reaIity) terhadap gangguan pada hidup perasaan (afek dan emosi), proses berpikir, psikomotorik. Dan kemauan.
2. Gangguan jiwa yang serius, yang timbul karena penyebab oranganik atau fungsional / emosional. dan menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereaksi secara emosional mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan, dan bertindak sesuai kenyataan.
Sindariom pola psikotik menurut Menninger
1. Perasaan sedih, bersalah, dan tidak mampu secara mendalam.
2. Keadaan terangsang yang tidak menentu dan pembicaraan dan motorik yang berlebihan.
3. Autisme, isi pikiran yang berwaham, acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
4. Preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecenderungan membela diri atau rasa kebesaran
5. Keadaan bingung dengan disorientasi dan halusinasi
Skizofrenia

Bx psikosa yang paling sering dijumpai
Etiologi
- Keturunan - Metabolisme
- Endokrin - SSP
- Adolf Meyer : Pemeriksaan yang salah / maladaptasi à disoranganisasi kepribadian à menjauhkan diri dari kenyataan / otisme à pemeriksaan skizofrenik
- Sigmund Freud
- Kelemahan ego yang dapat timbul karena penyebab psikogenik atau somatik
- Superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan id berkuasa à regresi ke fase narsisme
- Eugen Bleuler Terjadi disharmoni antara proses berpikir, perasaan dan perbuatan.
Gejala primer : Gangguan proses pikiran, emosi, kemauan, Otisme.
Gejala sekunder : Waham, halusinasi, gejala katatonik atau gangguan psikomotorik Iain
- Skizofrenia adalah sebuah sindariom yang disebabkan oleh keturunan, pendidikan yang salah, maladaptasi. tekanan jiwa, penyakit badaniah seperti lues otak, aterosklerosa
Gejala-gejala primer
1. Gangguan proses pikir (bx, langkah. dun isi pikiran)
- Asosiasi longgar
- Anti simbolik
- Inkoherensi
- Blocking
- Perseverasi / stereotipi pikiran
- Flight of idea
2. Gangguan afek dan emosi
- Emotional blunting
- Parathimi
- Paramimi
- Emosi dan afek serta ekspresi tidak mempunyai satu kesatuan
- Ambivalensi pada afek
3. Gangguan kemauan
- Lemah kemauan, tidak dapat mengambil keputusan.
- Negativisme
- Ambivalensi kemauan
- Otomatisme : Pada merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain
4. Gejala psikomotor
- Katatonik - Katalepsi
- Stupor - Fleksibi!itas serea
- Mutisme - Command automatism
- Logorea - Ekholalia dan ekhopraxia
Gejala-gejala sekunder
1. Waham : Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang budaya.
Waham primer : Tidak logis dan patognomonik
Waharn sekunder : Waham kebesaran, waham kejaran, sindiran, dosa dan lain-lain
2. Halusinasi : Pencerapan tanpa ada rangsang apapun pada panca indaria, terjadi secara sadar. Akustik, olfaktorik, gustatorik, dan taktil.
- Terjadi depersonalisasi : Perasaan mengidentifikasi dirinya dengan sebuah meja dan menganggap dirinya sudah tidak ada lagi.
- Otisme : Perasaan kehilangan hubungan dengan dunia luar, seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri
Pembagian
1. Skizofrenia simplex
- Kedangka!an emosi dan kemunduran kemauan
- Timbul perlahan-lahan
- Mulai menarik diri dari pergaulan à makin mundur dalam pekerjaan à pengangguran
2. Skizofrenia hebefrenik
- Permulaan perlahan-lahan
- Timbul pada masa remaja atau antara 15 - 25 th
- Gangguan proses pikir, gangguan kemauan.
- Neologisme, perilaku kekanak-kanakan.
- Waham dan halusinasi banyak sekali
3. Jenis katatonik
Stupor katatonik : Perasaan tidak menunjukkan perhatian sama sekali terhadap lingkunganungan. Emosinya sgt dangkal. Gejala-gejala :
- Mutisme
- Muka tanpa mimik
- Stupor
- Negativisme
Gaduh gelisah katatonik
- Hiperaktivitas motorik
- Perasaan terus berbicara atau bergerak
- Stereotipi dan neologisme
- Berulang-ulang minta dipulangkan dari Rumah Sakit.
4. Jenis paranoid
- Konstan
- Waham primer disertai waham sekunder dan halusinasi
- Gangguan proses pikir. afek, dan emosi
- Sesudah umur 30 th
- Kepribadian skizoid : Mudah tersinggung, menyendiri, sulit percaya pada orang lain
5. Episode skizofrenia akut
- Gejala timbul mendadak
- Timbul perasaan seakan-akan dunia luar maupun dirinya berubah
- Prognosa baik
6. Skizofrenia residual
Skizofrenia dengan gejala-gejala primer tetapi tidak jelas gejala-gejala sekunder. Timbul setelah beberapa kali serangan skizofrenia.
7. Skizo-afektif
Gejala-gejala skizofrenia, bersamaan dengan gejala-gejala depresi atau mania. Cenderung sembuh. tetapi rnungkin juga timbul serangan lagi.
Kurt Scheider menyusun 11 gejala ranking pertama.
Diagnosa boleh dibuat apabila tdp 1 gejala dari kelompok A dan 1 gejala dari kelompok B dan kesadaran tidak boleh menurun.
A. Halusinasi pendengaran
- Pikirannya dapat didengar sendiri
- Suara-suara yang sedang bertengkar
- Suara-suara yang mengomentari perilaku perasaan
B. Gangguan batas ego
- Tubuh dan gerakan-gerakan perasaan dipengaruhi oleh suatu kekuatan dari luar.
- Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain atau pikirannya itu dimasukkan ke dalam oleh orang lain.
- Pikirannya diketahui oleh orang lain atau disiarkan keluar secara umum.
- Perasaannya dibuat oleh orang lain.
- Kemauan atau tindakannya dipengaruhi oleh orang lain.
- Dorongannya dikuasai oleh orang lain.
- Persepsi dipengaruhi oleh waham
Prognosa
- Kepribadian prepsikotik : Bila skizoid dan hubungan antar manusia kurang memuaskan à jelek
- Bila timbul secara akut à lebih baik
- Katatonik > paranoid > hebefrenik dan simplex
- Makin muda umur à makin jelek
- Makin cepat diberi pengobatan à makin baik
- Faktor keturunan à bila terdapat seorang atau lebih yang menderita skizofrenia à buruk
Pengobatan
- Farmakoterapi : Neroleptika
- Terapi elektrokonvulsi
- Terapi koma insulin
- Psikoterapi dan rehabilitasi
Psikosa fungsional tidak/belum diketahui penyakit fisik yang berhubungan dengannya. Dalam kelompok ini termasuk:
1. Skizofrenia
2. Psikosa afektif
3. Psikosa paranoid
4. Psikosa reaktif
1. Skizofrenia
a. Menurut KRAEPELIN disebut juga dementia precox (kemunduran intelegency sebelum waktunya).
b. Menurt EUGEN BLEULER menyebut jiwa yang terpecah-pecah. (adanya disharmoni antara berpikir, perasaan, dan tingkah laku).
Angka kejadian didunia antara 0,2 – 0,8% pertahun.
Jadi dari 1000 orang --- 2 – 8 orang terkena skizofrenia pertahun.
Sampai sekarang belum diketahui sebab-sebab skizofrenia. Dapat dikatakan factor keturunan mempunyai pengaruh.
Penyakit-penyakit badaniah/ataupun stress dapat mencetuskan/mempercepat manifestasi skizofrenia tetapi tidak menyebabkan skizofrenia.
Gejala-gejala:
o Proses pikir ada gangguan pada asosiasi. Contohnya: Dulu waktu hari, ya memang matahari, lalu saya lari. Padamu ta’demu.
Kadang-kadang pikiran berhenti beberapa detik sampai berhari-hari.
o Afek emosi
- Dangkal/tumpul
- Berlebihan/dibuat-buat
- Inadekuat
o Kemauan
- Lemah
- Negativistik (berbuat tidak sesuai permintaan)
- Ambivalensi (2 hal yang berlawanan atau tidak yang dimaui dalam waktu yang sama)
o Psikomotor
- Katatonik
- Stupor (diam saja, tidak mau makan)
- Mutisme (tidak mau bicara)
o Waham
Tak logis dan Bizar (aneh sekali). Contoh:
Istri diyakini serong karena cecak berhenti 2 kali.
Dunia akan kiamat karena anjing kencing mengangkat kaki.
o Halusinasi (dengar, penciuman)
Mendengar suara-suara mengancam atau memerintah atau mencium bau bunga dimana-mana.
Penderita skizofrenia kesadaran dan intelegensi tidak menurun. Penderita dapat menceritakan pengalaman dan perasaannya.
Prognosa (ramalan sembuh):
1/3 sembuh
1/3 --- kemasyarakat dengan sedikit kecacatan, perlu pengobatan terus-menerus.
1/3 jelek, tidak dapat berfungsi dimasyarakat menuju kemunduran mental dan menjadi penghuni tetap di rumah sakit jiwa atau menggelandang.
Terapi:
* Obat (anti psikosa)
* Psiko terapi
* Terapi kerja (tx kerja)
* Rehabilitasi
2. Psikosa Afektif
Psikosa dengan gangguan utama afek dan emosinya, jika tidak pada waktu serangan, dapat sembuh sempurna.
a. Melancholia involusi
Pada wanita lebih dari 45 tahun, pria lebih dari 55 tahun, saat kelenjar endokrin dan reproduksi mulai berkurng.
Gejala-gejala:
o Beberapa minggu/bulan permulaan cenderung hipochondrik (semua sakit).
o Lekas marah.
o Pesimis.
o Insomnia. (susah tidur)
o Tidak suka bekerja.
o Sering menangis.
o Minat menyempit.
o Menarik diri.
Jika sudah jelas timbul:
o Depresi hebat.
o Kecemasan.
o Agitasi (gelisah berlebihan)
o Hipochondriasis.
o Waham dosa/penyakit.
o Rasa mau mati.
Terapi:
* Obat (anti depresan).
* Psikoterapi.
* Rawat, awasi bunuh diri.
b. Psikosa maniak depresi
Adalah keadaan maniak atau depresi atau sebaliknya.
Gejala-gejala mania:
o Optimis.
o Terlalu besar percaya diri setiap pekerjaan dianggap enteng.
o Euforia (kegembiraan berlebihan) tidak sesuai dengan kenyataan.
o Kadang-kadang ada halusinasi.
o Aktifitas berlebihan (bisa juga seksual berlebihan)
o Sangat gelisah tak bisa diam.
o Menghambur-hamburkan uang.
o Bicara atau menyanyi-nyanyi.
o Tidak tidur tidak merasa lelah.
o Proses pikir
- Arus cepat
- Asosiasi bunyi
- Waham besa
Gejala-gejala depresi
o Emosi selalu lelah
o Pesimis
o Tak mampu
o Sangat rendah
o Sedih hebat
o Putus asa
o Mukanya lesuh
o Gerakan sangat lambat
o Kurang merawat diri
Proses pikir
o Arus pikir tidak lancar
o Miskin ide
o Perasaan salah
o Ide bunuh diri
o Menjadi gila
Keluhan badan
o Lelah
o Susah tidur
o Susah makan
o Terkena pada dada, kepala atau tungkai berat
Terapi
* MRS
* Anti depresan --- psikosis
* Elektro Convulsi Theraphi (ECT)

Referensi

http://puskesmas-peusangan.blogspot.com/2008/07/psikosa-fungsional.html
http://www.psikologimania.co.cc/2010/02/ilmu-penyakit-jiwa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar