Selasa, 13 April 2010

Fenomena Bunuh Diri

Bunuh diri merujuk kepada perbuatan memusnahkan diri karena enggan berhadapan dengan sesuatu perkara yang dianggap tidak dapat ditangani. Menurut Keliat (1994) bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan dan merupakan keadaan darurat psikiatri karena individu berada dalam keadaan stres yang tinggi dan menggunakan koping yang maladaptif. Lebih lanjut menurut Keliat, bunuh diri merupakan tindakan merusak integrasi diri atau mengakhiri kehidupan, di mana keadaan ini didahului oleh respon maladaptif dan kemungkinan keputusan terakhir individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Bunuh diri adalah pengambilan tindakan untuk melukai diri sendiri yang secara sengaja dilakukan oleh seseorang. Orang yang melakukan tindakan bunuh diri mempunyai pikiran dan perilaku yang merupakan perwakilan (representing) dari kesungguhan untuk mati dan juga merupakan manifestasi kebingungan (ambivalence) pikiran tentang kematian (Hoeksema, 2001).
Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan.
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan".
Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Sebab ia sadar, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri baginya hanyalah tindakan sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini, dan segala sesuatu pastilah ada batasnya. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Dalam pandangan islam hal ini adalah perbuatan yang sangat keji, dan termasuk dosa yang sangat besar. Dimana, kegiatan bunuh diri ini adalah kegiatan manusia-manusia pengecut/pecundang hidup (looser), sebab kekalahan memang sudah mutlak menjadi milik mereka jika mereka membunuh dirinya sendiri.
Bunuh diri adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan nyawa sendiri.
Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang sangat berdosa karena selain ia telah mendahului takdir Tuhan, pelaku bunuh diri juga sebagai tanda bahwa ia adalah orang yang putus asa.
Lalu apa sich yang melatar belakangi orang untuk menghilangkan nyawanya sendiri?
Di Jepang, orang kebanyakan melakukan bunuh diri untuk memperlihatkan kesetiaanya ataupun sebagai cara untuk mempertahankan harga dirinya. Banyak kita mendengar pejabat, bahkan ada menteri yang melakukan bunuh diri bila ia merasa telah gagal dalam melaksanakan tugasnya.
Di Swedia pelaku bunuh diri biasanya di latarbelakangi oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Usia pelaku bunuh diri di negara tersebut rata-rata berkisar antara 16 – 34 tahun.
Sedangkan di Indonesia, pelaku bunuh diri biasanya di latar belakangi oleh kesulitan ekonomi, masalah percintaan dan sisanya disebabkan oleh masalah-masalah yang terbilang cukup sepele.
Contoh-contoh kasus bunuh diri di negeri ini, baik yang berhasil ataupun yang dapat di tolong seperti kejadian yang ada di sebuah daerah di Jawa tengah, dimana pelakunya adalah seorang Calon Bupati yang telah gagal dalam Pilkada.
Satu lagi, seorang siswi Sekolah Menengah Umum di Tangerang bunuh diri karena tidak di belikan Telepon Selular oleh orangtuanya. Lalu di Bogor ada seorang pemuda yang bunuh diri karena malu di ejektemen-temennya karena belum membeli kaset lagu dari sebuah grup Band papan atas.
Seharusnya kita semua ingat, bahwa semua yang hidup pasti akan mengalami kematian, jadi tanpa bunuh diripun setiap orang pasti akan mati. Betul nggak?? Tetapi bila anda ada yang berniat untuk bunuh diri juga, pastikan itu sukses agar tidak membuat orang sekitar terlebih keluarga anda repot. Karena bila anda gagal, anda akan masuk rumah sakit. Dan biaya Rumah Sakit itu mahal. Hahaha….
Motif bunuh diri
Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.
Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :
1.Dilanda keputusasaan dan depresi
2.Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3.Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4.Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5.Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
1.egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2.altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3.anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
Pandangan Islam
Ayat Al-Qur'an tentang larangan bunuh diri
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (An-Nisa' : 29)
Hadits-Hadits tentang larangan bunuh diri
Hadits 88. (Shahih Muslim) Dari Tsabit bin Dhahhak ra, katanya Nabi saw., sabdanya : “Siapa yang bersumpah menurut cara suatu agama selain Islam, baik sumpahnya itu dusta maupun sengaja, maka orang itu akan mengalami sumpahnya sendiri. “Siapa yang bunuh diri dengan suatu cara, Allah akan menyiksanya di neraka jahanam dengan cara itu pula.”
Ada beberapa hal yang mungkin bias dijadikan harapan untuk bias mencegah terjadinya hal-hal seperti bunuh diri Antara lain seperti dibawah ini:
1.Bahwa bila alasanya karena kesulitan ekonomi hendaknya di cari titik permasalahanya dulu, mungkin kurang hemat atau kurang penghasilan yang akhirnya tidak tercukupi kebutuhan sehari-hari. Hal ini bisa diatasi dengan banyak cara, mungkin dengan banyak berdiskusi dengan teman-teman atau tetangga yang lebih tercukupi, Tanya apa saja yang di jalankan usahaya oleh tetangga atau teman mungkin akan memberi masukan yang berarti untuk ikut buka usaha.
2.Bisa juga pergi ke toko buku, Banyak buku-buku praktis yang membahas tentang buka usaha dalam berbagai jenis dan macam usaha. Baik usaha yang tanpa modal ataupun usaha dengan modal seadanya. Pasti bias memberikan inspirasi baru untuk terus berusah dan menjauhkan pemikiran dari keputusasaan.
3.Berkunjung atau berkenalan dengan para motivator terkenal, orang-orang seperti mereka bias memberi masukan yang berarti dan biasanya sangat menggugah pemikiran, motivasi,semangat hidup. Di jamin 100 % bila membaca tulisan motivasi-motivasi dari mereka , atau bahkan bias bertemu muka atau bias juga lewat telepon akan sangat membantu, Saya yakin motivasi yang mungkin tadinya diambang titik 0 akan naik menjadi 100 % lagi sehingga kemauan keras untuk tetap berusaha menjadi kuat kembali.
4.Bacalah buku-buku kiat sukses orang-orang sukses, Banyak manfaat dan ilmu yang bisa dipelajari dari mereka untuk bisa dijadikan acuan untuk memotivasi diri sendiri dan mencoba membuat jalan hidup sendiri yang positif (constructive), membuat jalan yang belum dibuat orang lain yang kadang bisa lebih mudah disbanding mengikuti jalan orang lain. Karena membuat jalan sendiri kadang sudah ada di dalam pemikiran pribadi seseorang sejak lama sehingga semuanya tampak jelas untuk dikerjakan.
5.Bila semua pemikiran tampak gelap cobalah keluar rumah, jalankan hobi-hobi lama, walaupun sekedar memancing, jalan-jalan di hutan yang hijau dan rindang ataupun berenang di pantai atau bermeditasi sesuai selera masing-masing orang. Saya yakin setiap orang mempunyai kiat dan cara masing-masing mengatasi kejenuhan dalam hidup dan keseharian yang mungkin membuat orang lelah dan bosan. Sehingga pemikiran-pemikiran baru, motivasi-motivasi hidup baru akan dengan sendirinya lahir di pelupuk mata, hadir tiba-tiba menjadi hikmah untuk memotivasi diri sendiri untuk bisa bangkit, sukses seperti orang lain.
6.Dengan membaca atau menonton film-film barat baik ditelevisi maupun di layer lebar akan membangun inspirasi baru, memunculkan ide-ide baru sehingga dunia tampak lebih luas dan tidak sesempit sebelumnya.
7.Bermeditasi barang 30 menit setiap hari, diruangan kusus atau dialam terbuka yang tidak banyak gangguan bisa mengatasi kepenatan pikiran dari berbagai problema yang ada. Bermeditasi biasanya dilakukan para biksu yang mengajarkan kedamaian di hati. Keselarasan dalam dihidup dan kedamaian, para ahli yoga membuktikanya dan mengajarkanya kepada murid-muridnya. Mengapa tidak kita coba!
8.Silaturahmi dengan orang-orang yang lebih tua dan matang pemikiranya atau bisa dijadikan contoh dan suri tauladan , mungkin bisa mendatangkan inspirasi,pengetahuan hidup yang berarti tanpa harus menjalani proses pembelajaran yang mungkin berasal dari kesalahan yang dilakukan oleh para pendahulu atau yang telah tua sekarang.
9.Berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa menjadi suatu keharusan. Kadang segala sesuatu yang kita lakukan semaksimal mungkin belum cukup bila tidak disertai do’a, Usaha harus disertai Doa. Ada campur tangan Yang Kuasa pada kita semua. Semoga berhasil!.

referensi
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1810009-fenomena-bunuh-diri-dan-pencegahanya/
http://rizkysatrio.wordpress.com/2008/08/22/apa-penyebab-bunuh-diri/
http://www.indonesiaindonesia.com/f/58113-fenomena-bunuh/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar