Jumat, 30 April 2010

SELF CONCEPT dan SELF CONTROL

A. SELF CONCEPT
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
Konsep diri menurut adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.
Konsep diri adalah operating system KOMPUTER mental kita.Konsep diri menentukan kinerja kita. Level konsep diri menentukan level prestasi hidup.
Segala yang Anda ketahui tentang diri Anda, semua apa yang Anda percayai, dan apa yang telah terjadi dalam hidup Anda terekam dalam mental hard-drive kepribadian Anda, yaitu di dalam self-concept Anda. Self-concept Anda mendahului dan memprediksi tingkat performa dan efektivitas setiap tindakan Anda. Tingkah laku nyata Anda akan selalu konsisten dengan self-concept yang terdapat di dalam diri Anda. Oleh karena itu, perbaikan di segala bidang kehidupan Anda harus dimulai dari perbaikan di dalam self-concept Anda.
SIMULASI
Jawab pertanyaan berikut :
1. Siapa Saya?
2. Mengapa saya ada?
3. Apa keunggulan / kelebihan yang saya milik?
4. Untuk siapa saya bekerja?
5. Apa hasil/produk dari pekerjaan saya?
6. Dimana saya mengerjakannya?
Contoh jawaban dari ERIK ARIANTO :
1. siapa saya?
Jawab : Saya adalah makhluk ciptaan Alloh
1. Mengapa saya ada ?
Jawab : Untuk beribadah dan berbuat baik
1. Apa keunggulan / kelebihan yang saya milik?
Jawab : Berpendidikan, ulet dan kreatif
1. Untuk siapa saya bekerja?
Jawab : untuk masyarakat disekitar saya
1. Apa hasil/produk dari pekerjaan saya?
Jawab : Pemberdayaan orang lain
1. Dimana saya mengerjakannya?
Jawab : di dunia ( jatinangor dan Jakarta)
Tiga Bagiam Utama Self-Concept Anda
Menurut Brian Tracy, self-concept Anda
memiliki tiga bagian utama yaitu:
1. Self-Ideal (Diri Ideal),
2. Self-Image (Citra Diri), dan
3. Self-Esteem (Jati Diri).
Ketiga elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang membentuk kepribadian Anda, menentukan apa yang biasa Anda pikir, rasakan, dan lakukan, serta akan menentukan segala sesuatu yang terjadi kepada diri Anda.
Self-Ideal (Diri Ideal)
Self-ideal adalah komponen pertama dari self-concept Anda.
Self-ideal Anda terdiri dari :
• harapan,
• impian,
• visi,
• idaman
Self-idealterbentuk dari kebaikan, nilai-nilai, dan sifat-sifat yang paling Anda kagumi dari diri Anda maupun dari orang lain yang Anda hormati. Self-ideal adalah sosok seperti apa yang paling Anda inginkan untuk bisa menjadi diri Anda, di segala bidang kehidupan Anda. Bentuk ideal ini akan menuntun Anda dalam membentuk perilaku Anda.
Self-Image (Citra Diri) Bagian kedua self-concept Anda adalah self-image. Bagian ini menunjukkan bagaimana Anda membayangkan diri Anda sendiri, dan menentukan bagaimana Anda akan bertingkah laku dalam satu situasi tertentu. Karena kekuatan self-image
Semua perbaikan dalam hidup Anda akan dimulai dari perbaikan dalam self-imageself-image
Self-Esteem (Jati Diri) self-esteem adalah seberapa besar Anda menyukai diri Anda sendiri. Semakin Anda menyukai diri Anda, semakin baik Anda akan bertindak dalam bidang apa pun yang Anda tekuni. Dan, semakin baik performansi Anda, Anda akan semakin menyukai diri Anda. Bagian ini adalah komponen emosional dalam kepribadian Anda.
Komponen-komponen pentingnya :
• bagaimana Anda berpikir,
• bagaimana Anda merasa,
• bagaimana Anda bertingkah laku.
SIMULASI
Tulislah apa kelebihan kita dalam daftar kecakapan, kemampuan, ‘bakat kusus’, yang mungkin kita miliki. Jangan lupa yang ‘kecil2’. Ini perlu sehingga kita tidak mengabaikan hal2 seperti ‘bisa membantu kawan cari kerja’ atau ‘menyelesaikan persamaan matematika rumit dengan nilai lumayan’
Jangan terlalu bengis dan pelit terhadap diri sendiri dan jangan memakai ukuran orang lain. Membandingkan diri dengan orang lain akan tak berkesudahan. Karena kita lantas membandingkan dengan si A, B, dst, dst.
Periksalah secara saksama kualitas2 anda yangmenyumbangkan keberhasilan2. Simaklah mengapa anda harus merasa bangga akan itu.
Setel Ulang Konsep Diri Anda untuk Meraih Sukses
SIMULASI
Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan level self-concept yang kita miliki adalah:
1. Tentukan self-ideal Anda dengan standar yang tinggi dengan nilai-nilai dan visi yang jelas (Anda ingin menjadi orang seperti apa? Ingin memiliki apa? Tinggal di mana? Dsb).
2. Secara bertahap sesuaikan self-image Anda untuk bisa sejajar dengan self-ideal Anda. Setiap kali Anda merasa bahwa Anda sanggup menjalankan sesuatu di tingkat yang paling baik (mendekati self-ideal Anda), Anda akan merasa sangat puas terhadap diri Anda sendiri. Pada saat itu, self-esteem Anda akan melejit naik.
Untuk meng-upgrade self-imagesupaya bisa semakin mendekati self-ideal, Anda dapat menggunakan metode pembiasaan otogenik atau reflective-relearning. Metode ini cukup ampuh untuk mengubah self-imagekita karena
Berikut saya lampirkan teknik dasar yang sederhana untuk melakukan latihan pembiasaan otogenik atau reflective-relearning (catata: untuk lengkapnya akan saya sertakan pada artikel berikutnya).
1. Mulailah sekarang dengan menentukan “Saya ingin memiliki, melakukan, atau menjadi apa?” Kalau perlu buatlah skrip atau skenario cerita supaya alur visualisasi Anda selalu konsisten.
2. Duduklah dengan nyaman dan pejamkan mata Anda. Buatlah diri Anda serileks dan senyaman mungkin. Tarik nafas dalam-dalam dan setiap kali menghembuskan nafas kendurkan seluruh otot tubuh dan pusatkan perhatian pada alunan nafas. Tak lama kemudian Anda berada pada gelombang otak alpha.
3. Bayangkan diri Anda sebagai sosok yang berhasil (seperti yang telah Anda buat skripnya). Anggaplah semua citra positif itu sebagai sesuatu yang nyata Sekarang hayatilah perasaan seakan-akan Anda telah mencapai keinginan Anda. Anda menghayati perasaan dari sebuah tujuan yang telah tercapai.

B. SELF CONTROL
kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan seseorang emosi , perilaku dan keinginan untuk efisien mengelola's masa depannya. In psychology it is sometimes called self-regulation . Dalam psikologi ini seringkali disebut sebagai self-regulation . Exerting self-control through the executive functions in decision making is thought to deplete a resource in the ego . Many things affect one's ability to exert self-control, but self-control particularly requires sufficient glucose levels in the brain. Mengerahkan kontrol diri melalui fungsi eksekutif dalam pengambilan keputusan diperkirakan menghabiskan sumber daya dalam ego . Banyak hal yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menggunakan kontrol diri, tapi pengendalian diri terutama memerlukan cukup glukosa tingkat di otak. Exerting self-control depletes glucose. Mengerahkan pengendalian diri menghabiskannya glukosa. Research has found that reduced glucose, and poor glucose tolerance (reduced ability to transport glucose to the brain) are tied to lower performance in tests of self-control, particularly in difficult new situations. Penelitian telah menemukan bahwa dan, miskin mengurangi toleransi glukosa (glukosa berkurang kemampuan untuk mengangkut glukosa ke otak) yang terkait dengan kinerja yang lebih rendah dalam tes penguasaan diri, terutama dalam situasi-situasi baru yang sulit.
Self-kontrol di Analisis Perilaku
Another view is that self-control represents the locus of two conflicting contingencies of reinforcement , which then make a controlling response reinforcing when it causes changes in the controlled response . Pandangan lain adalah bahwa pengendalian diri merupakan dua lokus kontinjensi bertentangan dari penguat , yang kemudian membuat respon memperkuat pengendalian ketika menyebabkan perubahan dalam respon dikontrol.
Self-control is directly related to the pressure you face. Kontrol diri secara langsung berkaitan dengan tekanan Anda hadapi.
• Good Pressure : When you are in a competitive yet non-judgemental and non-prejudicial environment, you want to be like those around you. Bagus Tekanan: Bila Anda berada dalam namun tidak menghakimi dan tidak merugikan lingkungan yang kompetitif, Anda ingin menjadi seperti orang-orang di sekitar Anda. You become motivated and inspired and gain self-control. Anda menjadi termotivasi dan terinspirasi dan mendapatkan kontrol diri.
• Bad Pressure : When you are in a judgemental and prejudicial environment and there is no competition you become depressed and unmotivated. Tekanan Buruk: Bila Anda berada dalam lingkungan dan merugikan menghakimi dan tidak ada persaingan Anda menjadi tertekan dan tidak termotivasi. You lose self-control. Anda kehilangan kontrol diri.
• No Pressure : When you are free and there is no competition, you do what you feel. Tidak ada Tekanan: Ketika Anda bebas dan tidak ada kompetisi, Anda melakukan apa yang Anda rasakan. Your self-control is based on how you feel and since there is no one to compare yourself to, you may be less motivated or more motivated depending on the urgency of whatever you are doing. kontrol diri Anda didasarkan pada bagaimana Anda merasa dan karena tidak ada satu untuk membandingkan diri Anda, Anda mungkin kurang termotivasi atau lebih termotivasi tergantung pada urgensi apa pun yang Anda lakukan.
Referensi

http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/05/konsep-diri-self-concept/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Self_control&ei=hcTaS5z4JcayrAeNzL3lDw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CAwQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dself%2Bcontrol%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds

Tidak ada komentar:

Posting Komentar