Minggu, 20 Juni 2010

Kesehatan Mental II

1. MODEL-MODEL KONSELING
a. Psikoanalisis

Ada beberapa macam bentuk seseorang terkena atau terganggu jiwannya dalam psikoanalisis ini yaitu :
I. perkembangan seseorang di waktu masih kecil
II. berawal dari ancaman yang menyebabkan kecemasan dalam batinnya.

Ada 3 tekhnik dalam menyelesaikan masalah dalam Pikoanalisis ini yaitu :
1. asosiasi bebas
2. analisis mimpi
3. Transparan

III. sosial model yang menyebabkan seseorang terkena jiwanya di sebabkan oleh, faktor sosial, lingkungan baik keluarga maupun masyarakat di sektar.
IV. Eksistensial adalah gangguan jiwa yang di sebabkan oleh tidak bisa menemui jati dirinya, tidak mempunyai tujuan hidup, dan benci terhadap dirinya sendiri.

2. DEVIASI
Deviasi adalah penyimpangan perilaku dari ciri-ciri masyarakat kebanyakan, dan diasi juga dapat di artikan sebagai perilaku kebanyakn orang, guannya adalah meliaht seseorang itu.
Maka Deviasi dan Deperensiasi adalah melihat cara dan bentuk seseorang atau melihat kesehatn jiwannya. Membedakan atau di marginalkan salah satu bentuk dari penyebab kesehatn mental orang bisa terganggu, kemungkinan-kemungkinan setelah di marginalkajn ini maka akan menimbulkan :
1. jahat
2. dan baik
macam-macam deviasi antara lain :
A. deviasi individual
B. deviasi situasional
C. deviasi konseptual

3. MENTAL DIS ODER
Mental disoder adalah gangguan, atau kelainan mental, atau kekalutan mental. Penyebabnya ada 3 bentuk antara lain adalah :
A. biologis
B. pemaksaan bathin secara salah
C. sosial culture

4. PSIKOSA FUNGSIONAL
Psikosa fungsional adalah gangguan jiwa pada fungsinya, fungsi di sini
adalah :
1. berfikir ( pikirannya )
2. moral ( perasaanya )
3. kelakuan ( tabiatnya )

penyebabnya dalah tekanan yang ada, ciri-cirinya antara lain :
1. sedih
2. merasa tidak mampu
3. senang berlebihan
4. authisme ( keterbelakangan mental )

Psikosa fungsional intinya adalah tidak berjalannya fungsi-fungsi yang ada dalam diri manusia tersebut maka terjadilah mental disoder. Ciri-ciri psikosa fungsional lainnya adalah :
Waham : adalah sesuatu yang tidak nyata di katakan nyata
Nama-nama penakit psikosa fungsiaonal antara lain adalah :

1. skizoferenia yang artinya adalah pemikiran yang pecah. Skizofernia di sebabkan oleh di organisasi
2. paranoid : adalah orang yangberfikiran ekstrim yang akan menimbulkan delusa seakan-akan nyata dalam penyesuian dan ketakutan, paranoid banyak di derita oleh laki-laki.
3. halusinasi adalah : mencoba untuk mendengarkan otak, bebicara, antara otak yang jahat dan otak yang baik.

5. PENOMENA BUNUH DIRI
Artinya adalah terjadinya atau keluarnya dari arah sebelumnya dan lari dari kenyataan. Ada 2 cara yaitu :
1. dilakuan di tempat sunyi
2. dilkukan di tempat yang ramai
orang yang tertutup cenderung pada bunuh diri di tempat-tempat ramai, untuk di perhatikan, penyebabnya adalah kekecewaan.
Yang menyebabkan seseorang bunuh diri adalah kebuntuan untuk mencari jalan keluar, dan solusi menurut dia adalah mati, mengapa dikatakan fenomena karena ada style, atau gaya.

6. PSIKOPAT
Penyebab seseorang Psikopat adalah kelainan otak, faktor lingkungan, seperti seorang anak yang dendam sama orang tuannya, di karenakan orang tuannya selalu memukul di sewaktu dia masih kecil.
Orang Psikopat cenderung orang yang pintar seperti dokter, yang membedah manusia yang tidak punya rasa kasihan ( empati ), orang Psikopat juga terdapat pada kalangan politikus, dan penyakit ini tidsak bisa di sembuhkan, dan penyakit ini dapat dilihat ketika masih kecil ( sudah nampak ).

Bimbingan Konseling II

1. TEKHNIK UMUM KONSELING
Pada dasrnya tekhnik umum konseling itu terbagi ke dalam 4 , antara lain adalah :
a. Pemberian perilaku attending.
b. Empati
c. Refleksi
d. Eksllorasi

Guna ke 4 tekhnik tersebut adalah membangun hubungan, menurut teori IVY :

1. Ateending
Attending adalah posisi di mana seorang konselor menerima kliennya dalam bentuk bahasa, tatapan mata, ataupun bahasa lisan. Dan gunannya bagi seseorang itu untuk membangun klien terhadap konselornya, dan meningkatkan kenyamanan seorang klien tersebut.
Yang tercakup ke dalam Attending ini adalah : pasing ( menyamakan ) dan lading ( memimpin ). Kalau tidak adsa pasing dan lading maka tidak akan menbangun sebuah hubungan tersebut.

2. Empati
Adalah kemampuan seorang konselor untuk dsapat merasakan apa yang di rasakan oleh klien nya tersebut, merasa dan berpikir sama dengan klien tapi bukan harus sama ( kelakuan klien tidak harus kita turuti ).
Empati tiu terbagi kedalam 2 bagian yaitu :
a. empati primer
b. empati tertinggi.

3. Repleksi
Adalah memantulkan kembali perasaan yang sedang di ceritakannya, repleksi ini terbagi ke dalam 3 bagian antara lain adalah :
I. perasaan
II. repleksi pikiran
III. pengalaman.


4. Eksplorasi
Adalah sebuah tekhnik bagai mana seorang konselor menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman-pengalaman seoramng klien.

2. KETERAMPILAN KONSELING ADALAH MENDENGARKAN
DENGAN AKTIF
Di dalam konseling pada intinya ada hubungan baik antara konselor dengan kliennya, dan hubungan itu biasannya di sebut dengan hubungan Interpersonal. Kemampuan interpersoanl tidak datang dengan mudah kalau tanpa belajar bagai mana menyesuaikan dengan diri kllien caranya adalah :
a. sering bergaul dengan klien tersebut
b. memahami bagaimana cara membuka diri klien tersebut
c. berbagi perasdaan, pikiran, dengan klien kita tersebut.
Mendenagrkan disini bukan hanya mendengar begitu saja, namun harus memahami apa yang di sampaikan oleh klien kita tersebut. Mendengarkan efektif itu ada 4. yaitu :
a. mengerti apa yang di katakan klien
b. ada kesan yang di dapat, seperti sedih, dan senang
c. menikmati pembicaraan
d. belajar dari pengalaman klien tesebut
e. barulah menberikan bantuan
Akibat konselor rusak nama baikknya adalah :
1. membandingkan klien satu dengan yang lainnya
2. membaca pikiran seorang klien
3. mengualng kata atau pertanyaan
4. mengatakan klien kita itu bersalah atau mendakwahinnya
5. bertengkar denga klien
6. mebenarkan diri sendiri

3. DIAGNOSA

Dalam bahasa Diagnosa adalah membedakan, sedangkan dalam istilah adalah merupakan tahapanuntuk menetapkan masalah yang sedang di alami klient.
Diagnosa sifatnya lentur, kaitannya dengan pengalaman, dan diagnosa harus melihat latar belakan klin tersebut. Baik itu dilaihat dariu segi ekonomi maupun pisiknya.

4. LONG TERM CARE ( PENDAMPING YANG PANJANG )

Long Term Care ini biasa di gunakan oleh para pastor dan sesuai denagn penyakit dsalam tubuhnya yang berkemungkinan kecil untuk sembuh, gunannya untuk memberikan motivasi agar bisa berdiri kembali, dan memberikan emosi-emosi positif agar mengembalikan semangat klien tersebut.
Orang yang sedang terkena AIDS, dan kemungkianan untuk hidup sanagtlah tipis, dan hal-hal seperti inilah yang menjadi wilayah kajian Long Term Care. Setelah seseorang ini di ponis oleh seorang pastor, dan orang ini menyangkala, maka di sisnilah tugas seorang konselor berlaku bagaimana meberiakan motivasi agar dia bisa bangkit kembali.

5. KONSELING TRAUMA
Trauma adalah pengalam yang m,ebekas yang menyebabkan luka bathin atau jiwannya, otak manusia ada 3 macam bentuk yaitu :
a. jangak pendek
b. ingatan jangka panjang
c. masa lalu yang di panggil
Di sisni yang harus di hilangkan adalah kata menjenderkan ( menyamakan )., apabila berhasil menghilangkan kata-kata sama maka konseling itu efektif, dan cara yang paling efektif adalah memaafkan.

6. KOMPETENSI
Kompetensi dapay di bagi ke dalam 2 bagian yaitu :
1. proses akademiknya
a. harus memahami konseling
b. mengetahui karekteristik klien
c. menguasai landasan dan kerangaka teorimemandirikan klien
d. harus bisa mengembangkan pribadi klien

2. propesionalitas
a. konselor harus beriman
b. menunjukkan integritas, stabilitasanya sanagt kuat
c. memahami kode etik konseling
d. peka dan bersifat empati
e. harga yang di terapkanpunya budi pekerti yang baik
f. disiplin

7.COACING
Coacing artinya adalah kepemimpinan, agar klien tersebut mampu mengendalikan dirinya sendiri, sedangkan hubungannya dengan konseling adalah bagaimana konselor menjadikan kliennya ini menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Gunannya antara lain adalah :
1. memberikan pelatihan
2. menggerakkan
3. memonitor

Coacing tidak seperti guru yang memimpin muridnya, melainkan menyamakan guru dengan muridnya tersebut. Coacing harus melihat latar belakang kliennta terlebih dahulu baik itu dari segi ekonomi, fisik dll. Cara mendapatkan informasi tentang klien ini maka kita harus memerlukan orang ke 3 yaitu keluargannya.

8. CLIENT CENTERED
Pandangan Carl Roges manusia itu semuannya baik dan positif namun dikarenakan ia terkurung sehingga membuat ia terkena masalah, dan masalah hanya tertuju pada satu masalah saja ( terisolasi ).
Menurut Carl Rogers yang di sebut maslah itu adalah seseorang iru tidak bisa terbebas dari masalah yang sedang di hadapinya, dan cara penyembuhannya adalah dengan mengeluarkan semua ide-ide yang cemerlang.
Secara spesifil Clien Center ini tidak mempunya tekhnikmelainkan dengan cara berempati dan kemampuan seorang konselor.

Dan yang harus di lakukan adalah meminoring ( pengacaan ) dalam bahasa artinya memeta modekan, maksudnya adalah mengkotak-kotakkan apa-apa saja masalah klien tersebut.
Yang paling utama dalam Clien Center ini adalah memehami semua teori, dan teori itu adlaha :
a. pandangan tentang manusai
b. apa yang menyebabkan ia bermaslah
c. metode apa yang harus di laksanakan

9. POSPOSINDRUM
Posposindrum adalah situasi dimana seseorang takut akan kehilangan jabatan, pangkat, dan kedudukan. Orang yang mengalami penyakit ini akan membahayakan dirinya dan orang lain, karena penyakit ini tergolong penyakit yang agresif. Sedangkan cara penyembuhannya adalah meneriam semuannya dengan lapang dada dan memberiak penyadaran. Dan penyebabnya dalah ti9dak bisa menberima semua apa yang telah di alaminya.
Cara menentukan seseorang itu terkena posposindrum adalah dengan cara menilai kualitas mental dan imannya, apabila mental dan imannya kuat, maka ia akan berpikir yang p[ositif dan tidak akan terkena posposindrum, sebaliknya iman dan mentalnya lemah maka ia akan berpikir negatif dan sudah pasti terkena posposindrum.

10. PENDEKATAN KONSELING RASIONAL EMOTIF TERAPI
Pendekatan konseling rasional emotif terapi adalah bagai mana kita melihat dengan jelas dengan mata kepala kita ( Fakta ). Artinya merasasionalkan semua dorongan-dorongan yang ada dalam dirinya, manusia dalam pandangan rasional emotif terapi itu ada 2 yaitu :
1. rasional
2. irasional
Rasinal emotif terapi yang benar adalah bagaimana cara seorang konselor menyamakan dengan kemampuan kliennya tersebut.

Selasa, 15 Juni 2010

Kesehatan Mental 1

A. Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental atau hygiene mental berasal dari kata mental dan Hygeia. Hygiea adalah nama dewi kesehatan Yunani. Mental adalah jiwa / psiko / hati / suasana hati. Mental terbagi dua, yaitu mental yang sehat dan yang tidak sehat. Mental yang sehat apabila jiwa tidak tertekan, memiliki kepribadian yang tetap, bisa menggunakan potensi, jika hal ini tidak dimiliki maka mentalnya tidak sehat.
Kesehatan mental adalah ilmu yang menyeimbangkan jiwa manusia dan membebaskan manusia /insan dari gangguan jiwa dan kesulitan hidup. Kesehatan mental juga dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai kesehatan mental / jiwa manusia, agar manusia terbebas dari gangguan jiwa / suasana hati. Jadi objek kajian kesehatan mental adalah jiwa manusia.
Hati dalam bahasa Arab yaitu Qalbu yaitu berbolak balik. Dengan berbolak-baliknya kalbu, maka akan mengganggu suasana hati atau kesehatan hidupnya terganggu. Kalbu yang berbolak balik ini menyebabkan gangguan mood. Apabila terjadi gangguan mood, maka akan mengakibatkan pribadi yang tidak seimbang yang menimbulkan terganggunya Suasana hati atau kesehatan hidupnya terganggu.
Penyakit mental diakibatkan pribadi yang tidak seimbang dan juga jasmani yang tidak sehat, misalnya iri, dengki, dan lain-lain. Mental yang sehat tergantung juga dengan jasmani yang sehat, sehingga dapat bertindak secara efisiaen dan memiliki tujuan hidup. Jasmani yang sehat apabila mentalnya sehat pula, ditandai dengan punya cukup stamina, energy, dan laun-lain.
Mental yang seimbang apabila diri tanpa gangguan batin / hati yaitu: Memiliki tujuan hidup, dapat mencapai tujuan hidup, sehingga memiliki pribadi yang harmonis. Mental yang tidak seimbang apabila diri dengan gangguan batin /hati / suasana hati yaitu: Tidak memiliki tujuan hidup, tidak dapat mencapai tujuan hidup, sehingga tercipta pribadi yang tidak harmonis.



B. Fungsi Mempelajari Kesehatan Mental
Fungsi mempelajari kesehatan mental adalah:
1. Pencegahan
Pencegahan akan ketidakpuasan atau tidak terpenuhi segala kebutuhan. Pencegahan dilakukan agar terpenuhinya rasa cinta atau rasa sayang yang menimbulkan jiwa seseorang aman.
2. Perbaikan
Kesehatan mental berfungsi agar individu dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, akhirnya ia dapat diterima oleh lingkungannya maka akan timbul rasa aman pada diri individu tersebut.
3. Pengembangan
Kesehatan mental berfungsi untuk mengembangkan individu agar terhindar dari kecemasan, yang mana apabila kecemasan yang berlebihan itu akan menyebabkan gangguan jiwa. Sehingga apabila individu itu terhindar dari kecemasan-kecemasan, maka akan menimbulkan rasa aman.
C. Tujuan Kesehatan Mental
Tujuan mempelajari kesehatan mental adalah :
1. Menyehatkan jiwa
Tujuan mempelajari kesehatan mental yaitu menyehatkan kesehatan jiwa karena kita tahu dengan apa yang menyebabkan ganguan jiwa sehingga tercipta mental yang normal.
2. Mencegah hal-hal yang menyebabkan gangguan jiwa
3. Membina jiwa agar tidak terkena gangguan mental / jiwa, sehingga tercipta rasa aman, diterima dalam lingkungannya, dan lain-lain.

D. Normal Dan Abnormal
Normal VS Abnormal:
N

AB AB

N
1. Pengertian Normal Dan Abnormal
Normal merupakan pribadi orang yang aman.Normal adalah seimbang, serasi, terpenuhi. Yaitu seimbang jasmani dan rohaninya, serasi dengan lingkungan (kemampuan beradabtasi dengan lingkungannya), dan terpenuhinya kebutuhan. Abnormal yaitu kebalikan dari normal. Yaitu tidak seimbangnya jasmani dan rohaninya, tidak serasi dengan lingkungannya, dan terpenuhinya kebutuhan.
2. Pribadi Yang Normal Dan Abnormal
Normal adalah kezaliman, bisa diterima oleh orang banyak.
Pribadi yang normal yaitu sikap yang sesuai dengan hukum / norma / aturan yang berlaku, dapat diterima oleh kebanyakan. Dengan diterimanya oleh kebanyakan orang maka akan timbul rasa puas yang di wujudkan dengan bersyukur.Pribadi yang abnormal yaitu segala yang keluar dari sikap dan pribadi yang normal.
Normal dalam kesehatan mental: Normal adalah bisa menghadapi kenyataan atau realitas. Abnormal adalah lari atau tidak bisa menghadapi realitas, orang yang tidak sesuai dengan keadaan normal atau seimbang.


E. Konsepsi Yang Salah Mengenai Hygiene Mental
Konsepsi adalah pandangan, data, hal-hal yang mengenai pendapat, bentuk. Diantara konsepsi yang salah mengenai hygiene mental adalah:
1. Penyakit mental adalah herediter, merupakan penyakit warisan atau keturunan
2. Penyakit mental tidak bisa disembuhkan
3. Penyakit mental timbul secara tiba-tiba
4. Penyakit mental adalah satu noda hitam
5. Penyakit mental adalah satu peristiwa tunggal. Penyakit mental bukan peristiwa yang tunggal, ia diakibatkan oleh: tekanan fruktasi stress depresi gila atau psikopat.
6. Seks merupakan sebab dari timbulnya penyakit mentall
Sebab-sebab kensepsi salah adalah: sejarahnya sejak zaman nenek moyang yang memeluk kepercayaan animisme (percaya pada roh-roh), mereka menganggap bahwa penyakit mental itu disebabkan oleh roh-roh jahat, jin, dan setan. Penyakit mental juga dikatakan sebagai noda hitam yaitu akibat dari dosa, karma, kesalahan-kesalahan, dan lain-lain. Lalu memasuki zaman naturalisme, zaman ini memperbaiki pendangan-pandangan yang salah tersebut.
F. Sejarah Gerakan Hygiene Mental
Sejarah adalah kronologis masalah dan ia dapat dipelajari. Kronologis (urutan masa lalu) mempelajari tentang waktu (peristiwa-peristiwa), manusia (tokohnya), gagasan (pola pikir), dan bangsa (asal Negara).
Konsep sejarah: 1. Cara, yaitu cara menangani.
2. Nama, yaitu siapa orang yang mencetusnya.
3. Tujuan
4. Pendirian, bagaimana pendirian dari masa kemasanya.
5. Perkembangan, Dorothea Dix mengubah cara pikir atau memprogram
kembali.
6. Perawatan, pemahaman.
Sejarah hygiene mental sangat penting, karena program-program dan sejarah bisa dijadikan pelajaran. Sejarah hygiene mental adalah sebagai berikut.
- Animisme yaitu percaya pada roh-roh, zaman ini menganggap bahwa penyakit mental dikarenakan oleh kutukan roh-roh jahat, dan lain-lain.pengobatan satu-satunya adalah dibunuh, hal ini sangat tidak manusiawi.
- Naturalisme yaitu zaman yang mulai berkembang dengan memanfaatkan pandangan pada zaman animisme, yaitu dengan mengubah dari yang tidak manusiawi ke menusia dimanusiakan. Zaman naturalisme ini menganggap bahwa penyakit mental itu disebabkan oleh alam, cara mengobati penyakit mental dengan human (kemanusiaan).
- Zaman Ilmiah, zaman ini pemikiran manusia mulai maju, dibuktikan dengan cara dirawat terhadap orang yang terkena penyakit mental. Dix selama 12 tahun mengubah pandangan mengenai Hygiene mental melalui penyuluhan, seminar, dan lain-lain.
Yang memberikan nama Hygiene mental adalah Adolf Meyer berdasarkan Chiford Witinghon Beers dan didukung oleh James.
Sejarah hygiene mental dalam islam: Al-Ghazali mengungkapkan bahwa orang yang sehat mental adalah orang yang baik dalam pandangan Tuhan. Jadi agar kita senantiasa menjadi manusia yang bermental sehat, maka cara mengobatinya adalah dengan cara bertaubat, lalu berzikir, karena zikir itu akan membuat hati menjadi tenang. Al-Ghazali menggungkapkan bahwa orang yang sakit mentalnya adalah orang bermasalah dengan Tuhannya.
G. Karakteristik Mental Yang Sehat
Karakteristik adalah ciri-ciri, bentuk, keadaan. Karakteristik ini berguna untuk memahami dan mengetahui bagaimana ciri dari mental yang sehat. Karakteristik mental yang sehat adalah:
1. Terhindar dari penyakit jiwa, hidup jauh dari alam bawah sadar.
2. Dapat menyesuaikan diri, mampu memenuhi kebutuhan.
3. Dapat memanfaatkan potensi
4. Dapat tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain.
Perbedaan Neurosa dan Psikosa.
Neurosa adalah ganguan jiwa, belum keluar dari dunianya, dan program diri masih ada. Contohnya: stres, depresi. Sedangkan psikosa adalah penyakit jiwa, yang mana ia sudah keluar dari dunianya atau mempunyai alam sendiri. Cara mengobati psikosa yaitu perlu di rawat, contohnya gila.
Didalam jiwa manusia terdapat alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar adalah alam yang bersifat logika, ilmiah, analistis. Sedangkan alam bawah sadar adalah salam yang bersifat pengalaman, kekecewaan, moral, ketakutan, keyakinan. Apabila orang yang jauh dari alam sadar dan alam bawah sadar atau keluar dari alam tersebut maka akan mengakibatkan penyakit jiwa, seperti gila. Orang yang bermental sehat yaitu orang yang seimbang antara alam sadar dan alam bawah sadarnya, seperti jika ada perngalaman buruk maka akan dijadikan pelajaran, sedangkan orang yang mentalnya tidak sehat, maka pengalaman itu dijadikan sebagai balas dendam.
H. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah suatu pengertian yang pada dasarnya diambil dari biolog yang dibuat oleh teori Carlis Darwin, bahwa makhluk hidup berusaha untuk menyesuaikan dirinya dengan alam tempet dia hidup agar tetap hidup. Penyesuaian diri dalam kesehantan mental meliputi tiga hal, yaitu:
1. Gejala masalah yaitu mengkaji neurosis, psikosis, dan lain-lain.
2. Respon masalah yaitu mengkaji normal, Abnormal
3. Jenis atau bentuk masalah yaitu mengkaji personal, sosial, keluarga.
Peyesuaian mental adalah suatu respon yang diberikan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi suatu masalah ketegangan frustasi secara sukses, sehingga timbul keharmonisan antara dirinya dan lingkungan keluarga.
Kematangan jiwa adalah proses yang saling sambung menyambung, tidak berhenti dan saling membantu untuk meningkatkan penyesuaian diri terhadap tuntunan hidup dengan situasinya. Orang yang matang jiwanya mempunyai sifat, yaitu:
1. Pandai menggunakan waktu luangnya
2. Memjadi pemimpin bagi dirinya
3. Bekerja untuk kepentingan kelompok
4. Mengetahui kemampuan dirinya
5. Menerima orang lain
6. Optimis dalam hidup
7. Memahami dirinya
Penyasuaian diri yang sehat yaitu telah mampu menghadapi kesukaran dengan cara objektig serta berpengaruh untuk hidup dan selalu menikmati kehidupan yang stabi, tenang, merasa senang, tertarik untuk berkerja dan berprestasi. Penampilan jiwa yang sehat dapat diambil:
1. Ketengan jiwa
2. Kemampuan bekerja
3. Gejala jasmani
4. Konsepsi tentang diri
5. Menerima diri dan menerima orang lauin
6. Membuat tujuan
7. Kemampuan mengendalikan diri dan memikul tanggung jawab
8. Mampu membuat hubungananyang didasarkan atas saling mempercayai
9. Kesanggupa berkorban dan memberikan pelayanan terhadap orang lain
10. Perasaan bahagia
Penyesuaian normal adalah kemampuan penyesuaian diri secara sehat, yaitu kemampuan seseorang dalam merespon kebutuhan dan hakikat manusia. Bisa dikatakan penyesuaian normal apabila:
- Jika tidak ada konflik, tekanan, ketegangan
- Bisa merespon kebutuhan atau masalah secara positif dan baik
- Direspon dengan cara yang baik dan sehat
Penyesuian abnormal adalah kemampuan penesuan dirinya secara tidak sehat, sehingga tidak bisa merespon kebutuhan dan hakikat manusia. Hal ini disebabkan oleh:
- Mempunyai konflik, ketegangan, tekanan, ketegangan
- Tidak bisa merespon kebutuhan atau masalah secara positif dan baik
- Direspon dengan cara yang tidak baik dan tidak sehat.
Penyesuaian diri abnormal seperti:
1. Bertahan
- konpensasi, yaitu bentuk penyesuain dengan cara bertahan dan mengalihkan. Contohnya jika ada kekecewaan maka dialihkan pada bentuk lain.konpensasi ini ada yang baik dan ada yang tidak baik. Baik jika tidak menganggu dan menyinggung orang lain.
- Sublimasi yaitu mencari pendangan, yang mana apabila gagal dalam suatu hal, maka mengalihkan pada hal-hal yang lain, seperti menghalalkan segala cara.
- Proyeksi, yaitu apabila salah tapi tak mengakuinya, melainkan meleparkan atau mengarahkan pada orang lain.
2. Agresi, yaitu dengan cara menyerang, maksuknya apabila mempunyai masalah tetapi tidak bisa menyelesaikannya, maka akan dilampiaskan dengan marah pada orang lain.
3. Melarikan diri, maksud melarikan diri disini adalah lari dari kenyataan, tidak sanggup menghadapi dirinya sendiri, apabila ada masalah maka ia berfantasi, seperti tidur berlebihan.

I. Prinsip-Prinsip Hygiene Mental
1. Pengertian Prinsip Kesehatan Mental
Prinsip dalam kamus bahasa Indonesia berarti dasar, asas, (kebenaran yang menjadi dasar pokok berfikir, bertindak dan sebagainya). Prinsip hygiene mental adalah dasar-dasar yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan untuk mencegah timbulnya ganguan mental atau jiwa dan emosi agar terbentuk manusia yang memiliki mental yang sehat.
2. Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental
Prinsip-prinsip kesehatan mental adalah sebagai berikut:
1. Terpenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok (inti)
Yaitu terpenuhi kebutuhan pokok, baik kebutuhan organis yaitu jasmani (makan, minum, dorongan seksual) dan rohani (kaasih sayang, ketuhanan, rasa aman), maupun kebutuhan sosial. Apabila kebutuhan ini tak terpenuhi maka akan mengakibatkan sakit mental. Ketegangan cenderung turun jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi, dan cenderung naik atau makin banyak jika kebutuhankebutuhan tak terpenuhi, seperti mengalami fruktasi atau hambatan-hambatan.
2. Kepuasan
Semua orang menginginkan kepuasan, baik bersifat jasmani maupun rohani. Manusia ingin puas dalam segala bidang, lalu timbul Sence of Importancy dan Sence of Mastery (kesadarannilai dirinya dan kesadaran penguasaannya) yang akan memberi rasa aman, senang, puas dan bahagia.
3. Posisi dan status sosial
Setiap individu selalu mencari posisi dan status sosial dalam lingkungannya. Apabila individu itu telah mendapatkan posisi dan status sosial dalam lingkungannya maka akan menimbulkan rasa simpati, aman, optimis, bergairah, menumbuhkan keberanian dan harapan untuk menghadapi masa yang akan datang.

Bimbingan konseling Islam 1

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Bimbingan
Pengertian bimbingan bila dilihat dalam bentuk akronim yaitu sebagai berikut:
B = Bantuan
I = Individu
M = Mandiri
B = Bahan
I = Interaksi
N = Nasehat
G = Gagasan
A = Asuhan
N = Norma
Dengan demikian, bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar mandiri, dengan menggunakan berbagai bahan, interaksi, nasehat, gagasan, dalam suasana asuhan dan bedasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan menurut beberapa para ahli yaitu:
1. Menurut Chiskolm, dalam Mc Daniel 1959, bimbingan adalah membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.
2. Menurut Tiedeman, dalam Bernard dan Fullmer 1969, bimbingan adalah membantu seseorang agar menjadi berguna, tidak sekadar mengikuti kegiatan yang berguna.
3. Menurut Montense & Schmuller1976, bimbingan adalah bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana setiap indipidu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kesanggupannya sepenuh-penuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi.
4. Menurut Smith, dalam Mc Daniel, 1959, bimbingan adalah sebagai proses layanan yang di berikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampelan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interprestasi-interprstasi yang diperlukan untuk penyesuaian diri dengan baik.

2. PENGERTIAN KONSELING
Pengertian konseling di jadikan akronim dengan arti:
K = Keseimbangan
O = Organisasi
N = Nurani/hati
S = Seseorang
E = Emosi
L = Labil/Stabil
I = Bagi Insani
N = Yang Memiliki
G = Agar Guldance
Pengertian koseling menurut para ahli
1. Menurut Smith dalam Shertzer dan Stone (1974) konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu koseli membuat interpretasi-interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuian yang perlu di buat.
2. Menurut Mc Daniel (1956) Konseling adalah suatu pertemuan lansung dengan individu yang di tujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan diri nya sendiri dan lingkungan.
3. Menurut Berdnard & fulimer (1969) Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu yang bersangkutan untuk berprestasi ketiga hal tersebut.
4. Mennurut Burk danSteffle (1979) yang di kutip latif pun (2001) Konseling mengidenfikasikan hubngan professional antara konselor terlatih dengan klien, hubungan yang terbentuk biasanya bersifat individu ke individu, kadang juga melibatkan lebih dari satu orang suatu missal keluarga.
5. Menurut Division of Conseling Psychologi, Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setaiap waktu.

B. Ruang Lingkup Bimbingan Dan Konseling
Ruang lingkupnya adalah persekitaran, seperti lingkungan Rumah atau sekolah.
• Siswa
• Pekerjaan
• Agama
• Pendidikan
• Psikologis
• Sosial atau budaya

C. Fungsi Bimbingan Dan Konseling
Fungsi-fungsi bimbingan dan konseling itu banyak, dan dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
1. Fungsi pemahaman
Dalam fungsi pemahaman. Terdapat beberapa hal yang perlu kita pahami, yaitu:
a. Pemahaman tentang masalah klien. Dalam pengenalan, bukan saja hanya mengenal diri klien, melainkan lebih dari itu, yaitu pemahaman yang menyangkut latar belakang pribadi klien, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungan klien.
b. Pemahaman tentang masalah klien
c. Pemahanman tentang lingkungan yang ”Lebih Luas”. Lingkungan klien ada dua, ada sempit dan luas. Lingkungan sempit yaitu kondisi sekitar individu yang secara langsung mempengaruhi individu, contohnya rumah tempat tinggal, kondisi sosio ekonomi dan sosio emosional keluatga, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan yang lebih luas adalah lingkungan yang memberikan informasi kepada individu, seperti informasi pendidikan dan jabatan bagi siswa, informasi promosi dan pendidikan tempat lanjut bagi para karyawan, dan lain-lain.
2. Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan ini berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan ataupun gangguan tingkat lanjut dari hidupnya agar tidak memasuki hal-hal yang berbahaya tingkat lanjut, yang mana perlu pengobatan yang rumit pula.
3. Fungsi penuntasan
Dalam bimbingan dan konseling, konselor bukan ditugaskan untuk mengental dengan menggunakan unsur-unsur fisik yang berada di luar diri klien, tapi konselor mengentas dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang berada di dalam diri klien sendiri.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala yang baik yang ada pada diri individu, baik hal yang merupakan pembawaan, maupun dari hasil penembangan yang telah dicapai selama ini. Dalam bimbingan dan konseling, funsi pemeliharaan dan pengembang dilaksanakan melalui berbagai peraturan,kegiatan dan program.

D. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling diantaranya adalah:
1. membantu individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangannya dan tuntutan positif lingkungannya.
2. membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interprestasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilanyang tepat berkenaan dengan dirinya sendiri dsan lingkungannya.
3. memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berkenaan dengan bakat, kemampuan, minat, sikap, dan perasaannya.
4. memahami lingkungannya dengan baik, meliputi lingkungan pedidikan, pekerjaan, dan sosial masyarakat.
5. membuat pilihan dan keputusan bijaksana, yaitu tentang diri dan lingkungan.
6. mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sendiri.
7. memberi keterampilan, keterampilan dan pengetahuan dan jangkauan kepada berbagai sumber daya.
8. membantu klien menanggapi masalah-masalah dalam kehidupan klien.

E. Azas-Azas Bimbingan Dan Konseling
Azas-azas dalam bimbingan dan konseling yaitu:
1. Azas kerahasiaan
Azas kerahasiaan ini merupakan azas kunci dalam usaha bimbingan dan konseling sehingga segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain, terlebih lagi tentang hal atau keterangan yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain.
2. Azas kesukarelaan
Dalam proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari pihak klien maupun konselor. Klien diharapkan secara suka rela tanpa ada keraguan ataupun merasa terpaksa, mengungkapkan segala fakta, data dan seluk beluk berkenaan dengan dengan masalahnya itu kepada konselor dan konselor memberikan bantuan dengan keikhlasan.
3. Azas keterbukaan
Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan baik dari klien maupun konselor. Diharapkan masing-masing pihak dapat berterus terang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penebahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien dapat dilaksanakan.
4. Azas kekinian
Kita hidup didunia ini terdapat tiga ruang waktu, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa akan datang. Masa kini atau sekarang dipengaruhi oleh masa lalu, masa sekarang akan menentukan masa akan datang, jika sekarang baik maka masa akan datang akan baik pula, dan sebaliknya. Masalah yang diselesaikan oleh konselor terhadap klien bukan masa lalu, dan masa yang mungkin akan terjadi, jadi yang diselesaikan adalah masa sekarang. Konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan.

5. Azas kemandirian
Azas kemandirian ini bertujuan agar klien bisa berdiri sendiri atau tidak tergantung pada orang lain, sehingga dapat: mengenal dirinya, lingkungannya, potensi, dan dapat mengambil keputusan.
6. Azas keahlian
Dalam usaha bimbingan dan konseling, haruslah ditangani oleh seorang yang ahli atau profesional terhadap bimbingan dan konseling, sehingga proses konseling dapat terlaksana secara teratur, sistematik, sesuai dengan prosedur, mempunyai teknik dan alat yang memadai. Selain itu azas ini mengacu kepada klasifikasi, juga kepada teori dan praktek bimbingan dan konseling perlu dipadu.
7. Azas alih tangan
Azas ini digunakan apabila seorang konselor tidak sanggup menanggapi masalah klien, sedangkan ia telah mengerahkan segala kemampuan untuk membantu klien namun masalah klien belum terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Maka dengan demikian konselor tadi perlu mengirimkan klein kepada tenaga yang lebih ahli lagi atau ke konselor yang tepat.

F. Landasan Bimbingan Dan Konseling
1. LANDASAN FILOSOFIS
Landasan adalah dasar, pondasi, awalan. Landasan perlu ada untuk manusia agar menusia berfikir mana baik dan mana yang buruk. Landasan filosofis membahaskan pada tiga hal, yaitu logis (ilmiah), etis (moral), dan estetis (ketuhanan, seni). Landasan filosofis mengungkapkan bahwa manusia itu hakiki (kebenaran) yang bersikap positif atau bebas sehingga ia dapat mengetahui jalan keluar dari setiap problem dalam hidupnya, yang mana hal itu dapat terjadi melalui proses belajar.

2. LANDASAN SOSIOLOGIS
Landasan sosialogis ini mencakup dua bidang, yaitu bidang sosial dan bidang budaya. Manusia hidup dalam lingkungan sosial yang berbudaya. Budaya akan membentuk bahasa yang khas bahasa suatu lingkungan, komunikasi verbal dan non verbal yang berbeda pula. Lingkungan akan membentuk prilaku individu. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, jadi jika ada masalah, lalu terasing dalam lingkungannya, maka akan timbul rasa kecemasan-kecemasan pada dirinya. Disinilah bimbingan dan konseling berperan akan kehidupan dalam lingkungannya dapat berjalan normal sebagaimana mestinya.

3. LANDASAN IPTEK
Ilmu adalah sesuatu yang dapat diuji dan ada objek, metode, sifatnya universal atau menyeluruh. Pengetahuan adalah sesuatu yang kita tahu lalu kita beri nama apa yang kita tahu itu. Teknologi terdiri dari dua kata pembentuk, yaitu sains dan perekayasaan, yang mana tujuannya untuk mempermudah membuat solusi lahir dari setiap peradaban. Konseling juga menggunakan iptek, kerjasama ini bertujuan untuk mempermudah peradaban dalam berkonsultasi.
Adapun alat yang bisa digunakan untuk membantu proses bimbingan dan konseling melalui alat media dan teknologi, yaitu:
1. Komputer
Pesatnya perkembangan teknologi komputer ini memang sebagai jawaban untuk akses data atau informasi.
2. Audio
Perkembangan peralatan audio saat ini jiga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Peralatan audio yang dipergunakan dalam proses bimbingan dan konseling seperti tape rekorder, yang gunanya adalah untuk merekam sesi konseling.
3. Peralatan Visual
Alat visual dapat bermacam-macam ragamnya seperti video player dan VCD/DVD Player.

G. Helving Profesional
Istilah konseling bermula pada 200 tahun yang lalu (dimulai dari tahun 1950) atau akhir abad 19 sekitar abad 20. Sebelumnya segala persoalan diselesaikan di gereja, jadi jika ada masalah-masalah maka akan diselesaikan oleh pendeta yang dilakukan melalui pengakuan dosa yang dilakukan didepan umum dan tidak boleh dirahasiakan. Masa ini mengatasi masalah dengan agama, dalam filsafat zaman ini disebut zaman kegelapan, karena segala keputusan ada pada agama.
Setelah revolusi industri, semua bentuk itu berubah dari sosialis ke materialis, yang mana kalau sosialis itu yang bekerja manusia, sedangkan materials yang bekerja mesin. Perubahan pemekerja dari manusia ke mesin ini mengakibatkan banyak manusia yang kehilangan pekerjaan sehingga banyak yang sakit mental menghadapi hal yang seperti ini.
Dengan timbulnya sakit jiwa itu maka timbullah ilmu kesehatan mental atau ilmu psikiatri yang menggunakan tenaga medis. Namun cara ini bukanlah solusi yang benar, maka timbullah ilmu psikoterapi oleh Sigmun Freud yang mempunyai sesi-sesi yang banyak dalam penyelesaian masalahnya. Mulanya Sigmun Freud menggunakan cara hipnotis atau hipnotisme, namun cara ini gagal. Kemudian ia mencoba teory psikonalisa, bahwa manusia itu bermasalah karena tidak sesuai dengan libidonya. Psikonalisa ini dilakukan melalui terapi dengan menggunakan teknik analisa mimpi, analisa bebas.
Kemudian ada seorang ahli yang bernama C. Rojes yang membawa teori klien center, disinilah konseling timbul. Dalam hal ini penyelesaian masalah dilakukan dengan menggunakan sesi-sesi yang sedikit, sehingga cepat dalam penanganan, karena masalah itu hanya bisa diselesaikan oleh klien (klien center).

H. Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Konseling
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling dalam praktek atau yang sering diterapkan adalah:
1. Membuka diri untuk semua orang
2. Menjadi pendengar yang baik
3. Bersama mencari atau memberi solusi, hal ini dilakukan jika klien benar-benar down
4. Kesediaan untuk berubah
Menurut teory yang ada, dalam buku Prayitno mengemukakan beberapa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, yaitu:
1. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran pelayanan
a. Bimbingan dan konseling melayani semua individu, tanpa memandang umur, Jenis kelamin, suku, bangsa , agama, dan status ekonomi.
b. Bimbingan dan konseling serurusan dengan sikap dan tinkah laku individu yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik, oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling perlu menjangkau keunikan dan kekompleksan pribadi individu.
c. Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan individu itu sendiriperlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan dan permasalahannya.
d. Setiap aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung factor yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola-pola tingkah laku yang tidak seimbang. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan mengembangkan penyesuaian individu terhadap segenap bidang pengalaman dan harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.
e. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
a. Bimbingan dan konseling berurusan dengan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di lingkungan dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental atau fisik individu.
b. Keadaan sosial, ekonomi, dan budaya merupakan faktor timbulnya masalah pada individu dan hal itu semua menuntut perhatian yang saksama dari konselor dalam mengatasi masalah klien.
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan
a. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu program bimbingan dan konseling harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.
b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kondisi individu, masyarakat, dan lembaga.
c. Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun dan diselenggarakan secara berkesinambungan, misalnya dari anak-anak sampai dewasa, dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi.
d. Pelaksanaan bimbingan dan konseling hendaknya diadakan penialaian yang teratur untuk mengetahui sejauh mana hasil dan manfaat yang diperoleh, serta mengetahui kesesuaian antara program yang direncanakan dan pelaksanaannya.
4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan
a. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu, oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus diuruhkan untuk mengembangkan klien agar mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi setiap kesulitan dan permasalahan yang dihadapi.
b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh individu hendaklah atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari konselor.
c. Permasalahan klien harus ditnagani oleh tenaga ahli atau konselor yang profesional dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Adanya kerjasama antara konselor, guru, orang tua sangat menentukan hasil pelayanan bimbingan dan konseling.
e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
f. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan yang profesional, jadi harus dilaksanakan oleh tenaga ahli ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latiahan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling.




I. Komponen Dasar Bimbingan Dan Konseling
Komponen adalah bentuk atau bagian, jadi komponen dasar bimbingan dan konseling adalah apa saja yang menjadi bagian dasar dari bimbingan dan konseling itu sendiri, sehingga dalam prosesnya akan berjalan sebagaimana mestinya. Yang termasuk komponen dasar konseling yaitu:
1. Konselor
Konselor adalah orang yang ahli dibidang konseling, sehingga dapat memberikan pelayanan dan bantuan kepada klien. Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang konselor, yaitu:
- mempunyai wawasan yang luas
- pribadi yang menarik
- harus memiliki sifat yang ramah, mengetahui dan memahami setiap apa yang dikatakan oleh klien atau data-data klien, apa yang dikatakan klien haruslah dipelihara atau dipegang karena dalam konseling itu terdapat azas kerahasiaan.
- Konselor harus bersifat sabar untuk mendengarkan agar dapat memahami dari apa yang diceritakan terhadap data-data yang harus dipelihara agar dapat memberi solusi.
- Konselor harus bersifat humoris agar proses pelayanan tidak kaku
2. Klien
Klien adalah orang yang membutuhkan bantuan atau pelayanan dari seorang ahli guna mendapat jawaban atau solusi.
3. Ruangan
Dalam proses pelayanan konseling harus mempunyai ruangan-ruangan tertentu agar terbentuk ruangan yang nyaman dan bagus untuk berkonsultasi dan jauh dari gangguan-gangguan yang bisa mengganggu proses konseling tersebut. Ruangan yang ideal adalah 8 X 8 meter Diantara ruangan yang harus dimiliki adalah:
- ruang data, yaitu ruangan berkenaan dengan administrasi
- ruang tamu, yaitu ruang tempat menunggu
- ruang bimbingan individual, yaitu ruang proses pelayanan yang mana konselor yang hanya melayani seorang klien
- ruang bimbingan kelompok, yaitu ruang proses pelayan yang mana konselor melayani orang banyak atau kelompok
- ruang relaksasi, yaitu ruangan yang penuh dengan kenyamanan
- ruang kerja, yaitu ruang khusus untuk konselor
4. Sesi
Sesi adalah jumlah pertemuan dalam proses pelayana antara konselor dan klien. Biasanya sesi dilakukan lima sampai 10 sesi.
5. Teknik
Teknik yang digunakan dalam pelayanan itu tergantung yang mana cocok terhadap klien. Teknik yang paling banyak dan paling sering digunakan adalah teknik klien center.
6. Kontrak kerja
Kontrak kerja harus ada, bertujuan agar proses bisa lancar, ada kesepakatan dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jumat, 28 Mei 2010

Bentuk-bentuk Mekanisme pertahanan diri

Berikut ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang dahsyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, tetapi beberapa yang lain merupakan hasil pengembangan ahli psikoanalisis lainnya.
1. Represi
Represi merupakan paling dasar diantara mekanisme lainnya. Suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam. Represi terjadi secara tidak disadarai.7 Ini merupakan sarana pertahanan yang biasa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran.2 Mekanisme represi secara tidak sadar menekan pikiran keluar pikiran yang mengganggu, memalukan dan menyedihkan dirinya, dari alam sadar ke alam tak sadar.
Bila seseorang bersama-sama dengan saudaranya mengalami sesuatu kecelakaan dan saudaranya kemudian meninggal maka oia merasa “lupa” terhadap kejadian tersebut. Dengan cara hynosis atau suntikan Phenobarbital, pengalaman yang direpresi itu dapat dipanggil (di”recall”) dari alam tak sadar kealam sadar.
Represi mungkin tidak sempurna bila itu yang terjadi maka hal-hal yang direpresikan akan muncul ke dalam impian, angan-angan, lelucon dan keseleo lidah. Menurut Freud, represi merupakan mekanisme pertahanan yang penting dalam terjadinya neurosis.
2. Supresi
Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari; pengesampingan yang sengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang; kadang-kadang dapat mengarah pada represi yang berikutnya.6 Rasa tidak nyaman dirasakan tetapi ditekan.4Perlu dibedakan dengan represi, karena pada supresi seseorang secara sadar menolak pikirannya keluar alam sadarnya dan memikirkan yang lain. Dengan demikian supresi tidak begitu berbahaya terhadap kesehatan jiwa, karena terjadinya dengan sengaja, sehingga ia mengetahui apa yang dibuatnya.


3. Penyangkalan (denial)
Mekanisme pertahanan ini paling sederhana dan primitive. Penyangkalan berusaha untuk melindungi diri sendiri terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan cara melarikan diri dari kenyataan atau kesibukan dengan hal-hal lain. Penghindaran penyangkalan aspek yang menyakitkan dari kenyataan dengan menghilangkan data sensoris. Penyangkalan dapat digunakan dalam keadaan normal maupun patologis.4
Sebagai contoh, mereka tidak mau mengerti bahwa dirinya berpenyakit yang berbahaya, menutup mata karena tidak mau melihat sesuatu yang ngeri, tidak mau memikirkan tentang kematian, tidak mau menerima anaknya yang terbelakang dan sebagainya.1,2
4. Proyeksi
Impuls internal yang tidak dapat diterima dan yang dihasilkannya adalah dirasakan dan ditanggapi seakan-akan berasal dari luar diri. Pada tingkat psikotik, hal ini mengambil bentuk waham yang jelas tentang kenyataan eksternal, biasanya waham kejar, dan termasuk persepsi persaan diri sendiri dalam orang lain dan tindakan selanjutnya terhadap persepsi (waham paranoid psikotok). Impuls mungkin berasal dari id atau superego (tuduhan halusinasi) tetapi dapat mengalami tranformasi dalam proses. Jadi menurut analisis Freud tentang proyeksi paranoid, impuls libido, homoseksual dirubah menjadi rasa benci dan selanjutnya diproyeksikan kepada sasaran impuls homoseksual yang tidak dapat diterima.4 Proyeksi merupakan usaha untuk menyalahkan orang lain mengenai kegagalannya, kesulitannya atau keinginan yang tidak baik. Misalnya presentasi olah raga yang kurang baik dengan alasan sedang sakit flu atau tidak naik kelas karena gurunya sentiment. Mekanisme proyeksi ini digunakan oleh pasien yang menyebabkan gejala waham atau pasien paranoid.
5. Sublimasi
Sublimasi merupakan dorongan kehendak atau cita-cita yang yang tak dapat diterima oleh norma-norma di masyarakat lalu disalurkan menjadi bentuk lain yang lebih dapat diterima bahkan ada yang mengagumi.2 Orang yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi disalurkan dalam olah raga keras misalnya bertinju. Dokter yang agresif disalurkan menjadi dokter ahli bedah, mengisap permen sebagai sublimasi kenikmatan menghisap ibu jari.5
6. Reaksi Formasi
Reaksi formasi atau penyusunan reaksi mencegah keinginan yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya. Misalnya seorang anak yang iri hati terhadap adiknya, ia memperlihatkan sikap yang sebaliknya, yaitu sangat menyayangi secara berlebihan. Contoh lain seorang yang secara fanatik melarang perjudian dan kejahatan lain dengan maksud agar dapat menekan kecendrungan dirinya sendiri ke arah itu.
7. Introyeksi
Introyeksi akan terjadi bila seseorang menerima dan memasukkan ke dalam penderiannya berbagai aspek keadaan yang akan mengancamnya. Hal ini dimulai sejak kecil, pada waktu seseorang anak belajar mematuhi dan menerima serta kan menjadi milikinya beberapa nilai serta peraturan masyarakat. Lalu ia dapat mengendalikan prilakunya dan dapat mencegah pelanggaran serta hukuman sebagai akibatnya. Dalam pemerintahan dan kekuasaan yang otoriter maka banyak orang mengintroyeksikan nilai-nilai kepercayaan baru sebagai perlindungan terhadap perilaku yang dapat menyusahkan mereka.
8. Pengelakan atau salah pindah (Displacement)
Terjadi apabila kebencian terhadap seseorang dicurahkan atau “dielakkan” kepada orang atau obyek lain yang kurang membahayakan. Seseorang yang dimarahi oleh atasannya dielakkan atau dicurahkan kepada istri, anaknya atau pembantunya. Kritik yang distruktif dan desus-desus (gossip) sebagai pembalas dendam merupakan cara yang terselubung dalam menyatakan perasaan permusuhan.
9. Rasionalisasi
Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa prilakunya itu masuk akal (rasional) dan dapat disetujui oleh dirinya sendiri dan masyarakat. Contohnya membatalkan pertandingan olah raga dengan alasan sakit dan akan ada ujian, padahal iya takut kalah. Melakukan korupsi dengan alasan gaji tidak cukup.
10. Simbolisasi
Simbolisasi merupakan suatu mekanisme apabila suatu ide atau obyek digunakan untuk mewakili ide atau obyek lain, sehingga sering dinyatakan bahwa simbolisme merupakan bahasa dari alam tak sadar. Menulis dengan tinta merah merupakan symbol dari kemarahan. Demikian pula warna pakaian, cara bicara, cara berjalan, tulisan dan sebagainya merupakan simbol-simbol yang tak disadarai oleh orang yang bersangkutan.
11. Konversi
Konversi merupakan proses psikologi dengan menggunakan mekanisme represi, identifikasi, penyangkalan, pengelakan dan simbolis. Suatu konflik yang berakibat penderitaan afek akan dikonversikan menjadi terhambatannya fungsi motorik atau sensorik dalam upayanya menetralisasikan pelepasan afek. Dengan paralisis atau dengan gangguan sensorik, maka konflik dielakkan dan afek ditekan. Hambatan fungsi merupakan symbol dari keinginan yang ditekan. Seringkali konversi memiliki gejala atas dasar identifikasi.
12. Identifikasi
Identifikasi merupakan upaya untuk menambah rasa percaya diri dengan menyamakan diri dengan orang lain atau institusi yang mempunyai nama. Misalnya seseorang yang meniru gaya orang yang terkenal atau mengidentifikasikan dirinya dengan jawatannya atau daerahnya yang maju.
13. Regresi
Regresi merupakan upaya untuk mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respons yang kurang matang dan biasanya dengan aspirasi yang kurang. Contohnya ; anak yang sudah besar mengompol atau mengisap jarinya atau marah-marah seperti anak kecil agar keinginannya dipenuhi.
14. Kompensasi
Kompensasi merupakan upaya untuk menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang diinginkan atau pemuasan secara frustasi dalam bidang lain. Kompensasi ini dirangsang oleh suatu masyarakat yang bersaing. Karena itu yang bersangkutan sering membandingkan dirinya dengan orang lain. Misalnya karena kurang mampu dalam pelajaran di sekolah dikompensasiakan dalam juara olah raga atau sering berkelahi agar ditakuti.7
15. Pelepasan (Undoing)
Pelepasan merupakan upaya untuk menembus sehingga dengan demikian meniadakan keinginan atau tindakan yang tidak bermoral. Contohnya, misalnya seorang pedagang yang kurang sesuai dengan etika dalam berdagang akan memberikan sumbangan sumbangan besar untuk usaha social.
16. Penyekatan Emosional (Emotional Insulation)
Penyekatan emosional akan terjadi apabila seseorang mempunyai tingkat keterlibatan emosionalnya dalam keadaan yang dapat menimbulkan kekecewaan atau yang menyakitkan. Sebagai contoh, melindungi diri terhadap kekecewaan dan penderitaan dengan cara menyerah dan menjadi orang yang menerima secara pasif apa saja yang terjadi dalam kehidupan.
17. Isolasi (Intelektualisasi dan disosiasi)
Isolisasi merupakan bentuk penyekatan emosional. Misalnya bila orang yang kematian keluarganya maka kesedihan akan dikurangi dengan mengatakan “sudah nasibnya” atau “sekarang sudah tidak menderita lagi” dan sambil tersenyum.
18. Pemeranan (Acting out)
Pemeran mempunyai sifat yaitu dapat mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keinginan yang terlarang dengan membiarkan ekspresinya dan melakukannya. Dalam keadaan biasa, hal ini tidak dilakukan. Kecuali bila orang tersebut lemah dalam pengendalian kesusilaannya. Dengan melakukan perbuatan tersebut, maka akan dirasakan sebagai meringankan agar hal tersebut cepat selesai.7
Referensi:
http://bahas.multiply.com/journal/item/27
http://yumizone.wordpress.com/2009/08/06/the-mechanisms-of-defense-mekanisme-pertahanan/

Kamis, 20 Mei 2010

Tugas Konseling

A. Pengertian Tutorial
Tutorial adalah layanan bantuan belajar kepada mahasiswa yang bersifat akademik. Dalam tutorial, kegiatan belajar mahasiswa dilakukan di bawah bimbingan tutor sebagai fasilitator.
Jenis Tutorial
Mahasiswa dapat memilih jenis tutorial yang disediakan UT, sesuai dengan minat maupun kemampuannya. Jenis tutorial yang dapat diikuti mahasiswa adalah sebagai berikut.

1.Tutorial tatap muka
Tutorial tatap muka dilaksanakan oleh UPBJJ-UT dan UT-Pusat (Fakultas). Tutorial dilakukan sebanyak 8 kali dan mahasiswa diberi tugas sebanyak 3 kali. Tutor berasal dari PTN/PTS dan telah terakreditasi. Untuk memperoleh informasi tentang jadwal, tempat, dan biaya tutorial, mahasiswa dapat menghubungi UPBJJ-UT terdekat dan Fakultas di UT-Pusat.

2.Tutorial Melalui Radio, Televisi, dan Media Massa
Mahasiswa dapat mengikuti tutorial radio lewat Programa Nasional 1 RRI dengan gelombang FM 92.8 MHz, gelombang MW 1332 kHz dan SW 9680 kHz pada pukul 14.35–15.00 WIB. Tutorial melalui radio ini diadakan 6 kali dalam seminggu, Senin s.d. Sabtu. Sementara itu, khusus untuk guru, tutorial melalui televisi dapat disimak melalui TV Edukasi saluran 2. Siaran ini dipancarluaskan melalui Satelit Telkom 1 dengan posisi parabola diarahkan ke Polarisasi Horizontal dengan frekuensi siaran 3807 MHz, Downlink 3807 MHz. Symbol Rate (SR) 4000 pada hari Sabtu pukul 14.00-16.00 WIB, dan melalui satelit pada saluran SWARA pada hari Senin s.d. Minggu pukul 05.00-05.30 WIB. Di samping itu, beberapa media massa lokal juga menyajikan tutorial untuk mahasiswa UT, untuk informasi ini dapat ditanyakan kepada petugas UPBJJ-UT.

3.Tutorial Online
Di samping tutorial tatap muka, radio, televisi, dan media masa mahasiswa dapat juga mengikuti tutorial secara online (Tuton). Tutorial ini disediakan agar mahasiswa secara individual mendapatkan akses khusus yang berbeda dengan mahasiswa yang lain. Fitur ini dikenal sebagai fasilitas My-UT. Fitur tersebut menyediakan fasilitas tuton selaras dengan registrasi mata kuliah yang dilakukan oleh mahasiswa pada saat semester berjalan. Jika seseorang mahasiswa telah melakukan aktivasi account, maka otomatis mahasiswa tersebut dimasukkan ke dalam kelompok tuton untuk mata kuliah yang tersedia. Tuton dilaksanakan tanpa dikenakan biaya. Pada fitur My-UT ini juga tersedia fasilitas untuk memperoleh bahan ajar suplemen, bahan ajar audio/video, naskah Latihan Mandiri (LM), mengerjakan LM secara online, dan peragaan nilai guna meningkatkan kualitas layanan bagi mahasiswa UT.
Mahasiswa harus melakukan aktivasi account pada situs UT melalui. Setelah proses ini dilakukan mahasiswa akan memperoleh account password untuk dapat masuk ke layanan tuton. Mahasiswa yang hendak mengikuti tuton harus memiliki alamat e-mail yang valid. Tuton dapat diakses dengan menggunakan menu yang ada dalam situs UT. Sebelum mahasiwa melakukan proses login, dianjurkan kepada para mahasiswa agar men-download dan membaca Panduan Tuton yang telah tersedia pada situs tutorial tersebut. Apabila mahasiswa mempunyai masalah dalam mengakses situs Tuton, maka mahasiswa dapat berkonsultasi melalui Saat ini bahan ajar suplemen dan pengembangannya diletakkan di dalam fasilitas My-UT sehingga dapat diakses oleh mahasiswa UT.

4.Konseling OnLine
Apabila mahasiswa mempunyai masalah dalam suatu mata kuliah maka mahasiswa tersebut dapat meminta bantuan pada Forum Diskusi yang tersedia di dalam situs UT; atau dapat juga mengirim email ke dengan subjek: “Permintaan Bantuan Belajar atau ”, atau hubungi melalui e-mail masing-masing Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi.

B.Pengertian Fasilitator
Fasilitasi berasal dari kata Perancis, facile dan Latin facilis, yang artinya mempermudah (to facilitate = to make easy). Jadi, secara superfisial fasilitator bisa diartikan sebagai orang yang mempermudah.
Fasilitator adalah mereka yang ditugasi untuk melakukan fasilitasi dalam proses pembelajaran. Sebutan fasilitator biasanya digunakan dalam proses pembelajaran orang dewasa, dan metoda yang dipakai dalam proses ini adalah metoda andragogi. Metoda ini dirancang mengacu pada pendidikan orang dewasa, suatu model pendidikan yang mengutamakan penggalian, pendalaman, pengembangan, pegejawantahan pengalaman dan potensi individu secara optimal.
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam metoda ini yakni mengalami, mengemukakan, mengolah, melakukan simpulan, serta diakhiri dengan aplikasinya. Dalam akronim yang lebih mudah untuk diingat disingkat dengan AKOSA (Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan dan Aplikasikan ).

Dengan kata lain tugas fasilitator dalam sebuah proses pembelajaran orang dewasa hakekatnya mengantarkan peserta didik untuk menemukan sendiri isi atau materi pelajaran yang ditawarkan atau yang disediakan melalui /oleh penemuannya sendiri.

Dalam praktiknya, kata ”mempermudah” memiliki arti berbeda bagi orang berbeda. Dalam dunia birokrasi, memfasilitasi kerap dimaklumi sebagai pemberian fasilitas, entah dalam bentuk dana, sarana, alat dll. Sehingga memfasilitasi adalah memberi sesuatu yang mempermudah penyelesaian suatu pekerjaan.
Dalam sejumlah projek pembangunan, pengertian fasilitasi mengarah pada ”mempermudah” dengan cara memberi bantuan teknis (keterampilan, informasi, dll) pada masyarakat. Karena itu, kita mengenal fasilitator dengan keterampilan teknis yang spesifik seperti fasilitator air dan sanitasi, fasilitator kesehatan masyarakat, mikro kredit, gizi masyarakat, dan lain-lain. Di sini, fasilitasi merujuk pada pengelolaan partisipasi masyarakat sekaligus pemberian keterampilan, informasi, atau pilihan-pilihan metode atau teknologi untuk diadopsi masyarakat.
Perspektif global tentang fasilitator tampaknya berbeda dengan pengertian-pengertian di atas. Prinsip utama fasilitasi adalah proses, bukan isi. Seperti dijelaskan Hunter et al, (1993), facilitation is about process – how you do something – rather than the content – what you do. Facilitator is process guide; someone who makes a process easier or more convenient to use.
Dari sisi teknis, keterampilan utama fasilitator adalah bertanya (yang didapat dari hasil mendengarkan). Sedemikian pentingnya, banyak fasilitator profesional yang menyimpulkan bahwa fasilitasi adalah fungsi dari bertanya.
Dengan bertanya, fasilitator memposisikan dirinya netral untuk kemudian membuka dan mengundang partisipasi, yang kemudian dikelola dalam dialog lalu mengerucutkan pada suatu kesepakatan bersama. Secara singkat, ada tiga pembabakan penting, yakni divergensi (memfasilitasi munculnya keragaman ide), dialog (mempertemukan dan mendialogkan ide-ide), dan kemudian konvergensi (mengerucutkan ide-ide).
Sudah barang tentu untuk dapat menemukaan substansi materinya, perlu dibimbing atau dirangsang oleh orang lain utamanya fasilitator maupun anggota lain dalam kelompok tersebut. Peserta belajar sendirilah yang menemukan dan mengolahnya.

Kolb menegaskan bahwa belajar hakekatnya merupakan proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Suatu proses belajar dapat dikatakan berhasil bila dalam diri individu terbentuk pengetahuan, sikap, ketrampilan atau kebiasaan baru yang secara kualitatip lebih baik dari sebelumnya melalui sebuah proses yang disebut dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkann diri secara keseluruhan proses baik secara mental maupun secara fisik.

Untuk menawarkan dan menyediakan materi ajar dalam mengantarkan peserta didik agar dapat menemukan substansi materinya, kemampuan fasilitator melakukan komunikasi dan mempresentasikan pemikirannya dalam sebuah proses pembelajaran sangat penting. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, serta kemampuan melakukan peresentasi yang baik, proses transfer ide tidak akan terjadi sehingga niscaya prosess itu akan berhasil.

Di dalam melakukan komunikasi itulah nampaknya juga diperlukan cara atau strategi yang harus digunakan agar tujuan pembelajaran bagi orang dewasa dapat tercapai. Penguasaan strategi belajar mengajar harus dikuasai dengan benar.

Strategi pembelajaran berkaitan dengan teknik-teknik penyajian pelajaran (Roestiyah : 2001 :v), suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan dalam rangka proses pembelajaran. Kesemuanya itu tentunya berangkat dari etika dan moral baik sebagai prasyarat mutlak yang harus dipunyai oleh seorang fasilitator.
Etika dan moral berkaitan sekali dengan aspek sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku dapat dilihat dari manifestasi kepemimpinan, disiplin, integritas, kerjasama dengan peserta didik serta prakarsa untuk mengelola kelas dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Dikaitkan dengan organisasi yang mampu berkembang seiring dengan perkembangan lingkungan yang senantiasa berubah dimana organisasi harus selalu mampu untuk mengembangkan kapasitasnya untuk menciptakan masa depan yang baik, maka tujuan akhir pembelajaran hakekatnya adalah menciptakan organisasi pembelajar (learning organization) yang oleh Peter Senge (1990) didefinisikan sebagai “suatu organisasi dimana orang-orangnya secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai tujuan yang mereka dambakan, dimana pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif dibiarkan bebas, dan dimana orang-orang secara terus menerus belajar untuk bagaimana belajar besama-sama”.

Dengan demikian pertanyaan bagaimana menjadi fasilitator yang baik ?.
Nampaknya jawaban yang paling sederhana adalah bahwa ada 2 (dua) variabel determinan yang mempengaruhi yakni :
1.Sikap dan perilaku fasilitator
2.Kemampuan akademik fasilitator.
Sikap dan perilaku berkaitan dengan etika dan moral fasilitator dengan indikator :
a.Disiplin, kepemimpinan;
b.Integritas;
c.Kerjasama dan prakarsa;

Kemampuan akademik berkaitan dengan :
a.Penguasaan substansi mata ajar yang dipilihnya.
b.Mampu berkomunikasi dengan baik, serta dapat mentransfer buah pikirannya kepada orang lain melalui kemampuan melakukan presentasi yang baik.
c.enguasai strategi pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses baik secara mental maupun fisik, yang dikenal sebagai pembelajaran interaktif.
Dan tujuan akhir pembelajaran adalah mampu memberikan motivasi menuju tercapainya organisasi pembelajar ( learning organization).

C. Penegrtian Mediator
Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Ciri-ciri penting dari mediator adalah :
1.netral
2.membantu para pihak
3.tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
Jadi, peran mediator hanyalah membantu para pihak dengan cara tidak memutus atau memaksakan pandangan atau penilaiannya atas masalah-masalah selama proses mediasi berlangsung kepada para pihak.
Tugas-tugas Mediator

1.Mediator wajib mempersiapkan usulan jadwal pertemuan mediasi kepada para pihakuntuk dibahas dan disepakati.
2.Mediator wajib mendorong para pihak untuk secara langsung berperan dalam proses mediasi.
3.Apabila dianggap perlu, mediator dapat melakukan kaukus atau pertemuan terpisah selama proses mediasi berlangsung.

4.Mediator wajib mendorong para pihak untuk menelusuri dan menggali kepentingan mereka dan mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik bagi para pihak.

Daftar Mediator
Demi kenyamanan para pihak dalam menempuh proses mediasi, mereka berhak untuk memilih mediator yang akan membantu menyelesaikan sengketa.
1.Untuk memudahkan para pihak memilih mediator, Ketua Pengadilan menyediakan daftar mediator yang sekurang-kurangnya memuat 5(lima) nama dan disertai dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman dari para mediator.
2.Ketua Pengadilan menempatkan nama-nama hakim yang telah memiliki sertifikat dalam daftar mediator.
3.Jika dalam wilayah pengadilan yang bersangkutan tidak ada hakim dan bukan hakim yang bersertifikat, semua hakim pada pengadilanyang bersangkutan dapat ditempatkan dalam daftar mediator.
4.Kalangan bukan hakim yang bersertifikat dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan agar namanya ditempatkan dalam daftar mediator pada pengadilan yang bersangkutan
5.Setelah memeriksa dan memastikan keabsahan sertifikat, Ketua Pengadilan menempatkan nama pemohon dalam daftar mediator.
6.Ketua Pengadilan setiap tahun mengevaluasi dan memperbarui daftar mediator.
7.Ketua Pengadilan berwenang mengeluarkan nama mediator dari daftar mediator berdasarkan alasan-alasan objektif, antara lain karena mutasi tugas, berhalangan tetap, ketidakaktifan setelah penugasan dan pelanggaran atas pedoman perilaku.

Honorarium Mediator
1.Penggunaan jasa mediator hakim tidak dipungut biaya.
2.Uang jasa mediator bukan Hakim ditanggung bersama oleh para pihak berdasarkan kesepakatan para pihak.

D. PENGERTIAN INSTRUKTUR
Instruktur adalah seseorang yang bertugas melakukan pembinaan terhadap peserta dalam forum pelatihan. Pembinaan dilakukan dengan melakukan transfer pengetahuan dan nilai-nilai Islam dalam suasana yang kondusif dan penuh rasa tanggungjawab. Dalam sistim pelatihan jama’ah Masjid, Instruktur terdiiri dari:
Definisi:
orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus memberikan latihan dan bimbingannya; pengajar; pelatih; pengasuh: seorang guru sangat diperlukan untuk menjadi -- di pusat pendidikan pertukangan itu

1.Instruktur Pembicara.
Adalah Instruktur yang menyampaikan materi pelatihan kepada para peserta secara langsung dengan metode penyampaian yang tertentu. Pembicara berusaha untuk melakukan transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam serta berupaya memahamkannya kepada peserta sejelas-jelasnya.

2.Instruktur Pemandu.
Adalah Instruktur yang memandu acara penyampaian materi pelatihan kepada para peserta serta melakukan pengaturan proses belajar-mengajar di dalam pelatihan tersebut. Pemandu berusaha untuk mengantarkan peserta guna memahami materi pelatihan yang akan, sedang dan telah disampaikan oleh Pembicara.
Pada kenyataannya seorang Instruktur dapat berperan sebagai Pembicara maupun Pemandu pelatihan. Mereka dituntut untuk dapat memainkan peran tersebut secara profesional serta memiliki kualitas yang dapat diandalkan.

Pengertaian Psikolog, Psikiaris dan bedanya dengan Konselor
A.Pengertian Psikologi

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental


B. Pengaerian Psikiater

Psikiater adalah dokter spesialis di bidang kesehatan jiwa (jiwa=pikiran, perasaan, dan perilaku). Definisi sehat menurut WHO adalah sehat badan, jiwa, dan sosial.
Sebagai seorang dokter, psikiater berupaya menolong pasien agar ia dapat menolong dirinya untuk bebas dari gejala menyakit dalam proses terapi.
Psikiater bukan pembela seseorang yang bermasalah dengan orang lain. Bukan juga bertugas menghakimi yang benar dan yang salah.
Dalam konsultasi psikiater mengajak klien atau pasien untuk menentukan sendiri pilihan dalam bertindak, setelah memperhitungkan risiko yang akan dihadapi dan cara mengatasinya.

Proses ini dilakukan secara sistematik profesional dan menjaga rahasia pribadi pasien.
Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk psikiater maka psikiater tidak akan mengambil contoh dirinya untuk diteladani orang lain. Jasa psikiater itu adalah untuk semua orang, dari bayi hingga usia lanjut (dari Psikiater anak, hingga psikiater geriatri).
Untuk siapa jasa psikiater?


1. Mereka yang sehat jiwa (klien) ke psikiater untuk :
•Meningkatkan (promotif) kapasitas mental sehingga daya tahan menghadapi stres meningkat dan tak mudah jadi stres (sakit)
•Mencegah (preventif) timbulnya gangguan jiwa dalam menghadapi masa penyesuaian diri terhadap perubahan keadaan (status, nikah, pindah, tugas pekerjaan, pendidikan, dll). Upaya ini dapat diawali dengan tes kapasitas mental untuk pemahaman diri dan latihan mengatasinya secara langsung.
•Konsultasi mengenai orang lain yang menjadi tanggung jawabnya (misal : guru untuk murid, direktur untuk bawahan, dokter spesialis untuk pasien, pemimpin organisasi, dll).
3.Mereka yang sakit jiwa (pasien) ke psikiater untuk terapi (berobat jalan atau inap). Selanjutnya penyehatan tanpa obat.
3. Mereka yang cacat jiwanya akan direhabilitasi agar kecacatannya tidak menjadi lebih berat.

Jasa psikiater lebih banyak dapat dimanfaatkan oleh orang sehat karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

C.Penegrtian Konseling
Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Saefudin, Abdul Bari : 2002).
Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
Proses melalui satu orang membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi saling pengertian bertujuan untuk membangun hubungan, orang yang mendapat konseling dapat mengekspresikan pikiran& perasaannya dengan cara tertentu sesuai dengan situasi, melalui pengalaman baru, mamandang kesulitan objektif sehingga dapat menghadapi masalah dengan tidak terlalu cemas dan tegang.( SCA.C STEERING COOMUTE, 1996).
Jadi konseling kebidanan adalah bantuan kepada orang lain dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun perubahan tingkah laku/ sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan”.




Referensi
http://www.lapangankecil.org/?p=693
http://gorontalo.ut.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=47&Itemid=81
http://www.bahtera.org/kateglo/?mod=dictionary&action=view&phrase=instruktur
http://infopsikiater.blogspot.com/2009_04_01_archive.html
http://www.lusa.web.id/konseling/

Selasa, 11 Mei 2010

KASUS-KASUS HISTERIS

•PERTAMA
Bandung - Tangisan dan caci maki membuncah dari keluarga terdakwa saat majelis hakim mengetuk palu memvonis 4 tahun kurungan penjara, bagi empat terdakwa anggota geng motor yang terlibat dalam kematian I Putu Ogik, pegawai bea cukai Pelabuhan Merak, 21 Oktober 2007 silam.
Sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Hadi Siswoyo berlangsung sejak pukul 11.30 WIB hingga 13.15 WIB di PN Bandung, Jalan LRE Martadinata, Selasa (17/6/2008). Diikuti oleh keluarga para terdakwa, sidang awalnya berjalan tertib.
Namun, pada saat majelis hakim memvonis empat terdakwa empat tahun penjara, jerit tangis dan caci maki ketidakpuasan langsung terdengar dari keluarga korban yang sejak awal mengikuti persidangan. "Anak kami hanya kambing hitam. Ini tidak adil," teriak salah seorang anggota keluarga terdakwa.
Karena suasana sidang menjadi ramai, hakim mengetukan palu berkali-kali dan memperingatkan pengunjung agar tidak ribut. Kuasa hukum empat terdakwa yaitu Eko Suryo Widarto dan Gustimansyah langsung mengajukan banding.
Hal yang sama juga dilakukan jaksa penuntut umum (JPU) Emmanuel Ahmad yang juga akan mengajukan banding. Putusan majelis hakim lebih rendah dibandingkan tuntutan JPU yakni 6 tahun penjara.
Dalam pertimbangannya, hakim menyatakan bahwa para terdakwa secara sah telah melanggar pasal 170 KUHP. Pasal ini menyebutkan seseorang yang bersama-sama melakukan tindakan sehingga menyebabkan kematian seseorang.
Usai sidang, jeritan dan tangisan serta caci maki juga masih terlontar dari para keluarga terdakwa. Bahkan hingga para terpidana dibawa ke mobil tahanan untuk kembali dibawa ke LP Kebon Waru. Aksi ini sempat menjadi perhatian pengunjung lainnya.
Empat terdakwa ini adalah dari 10 terdakwa kasus I Putu Ogik, warga Bali yang sedang berlibur ke Bandung dan menjadi korban kebrutalan geng motor. Mereka adalah Yayang Syarifudin, Cecep Hendra, Pandu Wiguna dan Andri Irawan. Sementara enam terdakwa lainnya masih belum divonis. Lima diantaranya dituntut 10 tahun penjara dan seorang pelaku dituntut 11 tahun penjara.

•KEDUA
Solo, CyberNews. Sidang kasus pembunuhan yang dilakukan terdakwa Heri Purnomo alias Tebok terhadap korban Mujato, di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Kamis (15/4) diwarnai kericuhan lagi. Orang tua korban berusaha menyerang terdakwa saat keluar dari ruang tahanan pengadilan, maupun usai sidang.
Polisi yang menjaga ketat persidangan harus berusaha keras, untuk mencegah orang tua korban menyerang terdakwa. Sebelum sidang dimulai, Dwi Handayani dan Darmoyo, orang tua almarhum Mujato, sudah menunggu di depan ruang tahanan pengadilan, tempat Tebok menunggu sidang digelar.
Menjelang sidang dimulai, polisi meminta agar Darmoyo dan Dwi Handayani bergeser dari depan ruang tahanan. Namun Darmoyo bersikeras untuk menunggu Tebok keluar dari depan ruang tahanan. Polisi akhirnya sedikit memaksa, meski mendapat perlawanan dari Darmoyo.
"Njenengan manut kulo. Kok angel timen dikandani," tegas salah satu anggota Dalmas, saat meminta Darmoyo menjauh dari ruang tahanan.
Tebok akhirnya berhasil dibawa ke ruang sidang dengan kawalan ketat. Saat sidang berlangsung, polisi berjaga di dua pintu ruang sidang. Kursi pengunjung yang biasanya dipenuhi kawan-kawan korban, hari ini hanya terisi separo. Ketatnya penjagaan membuat sebagian rekan-rekan almarhum Mujato hanya mengikuti sidang dari luar ruangan.
Pintu hakim di sisi barat ruangan yang biasanya terbuka saat sidang berlangsung, juga ditutup rapat ketika sidang dengan agenda penyampaian duplik oleh penasehat hukum terdakwa digelar. Meski ditutup, orang tua almarhum tetap berdiri di depan pintu menunggu Tebok keluar dari ruangan.
Sembari menunggu sidang usai, Dwi Handayani dan Darmoyo melontarkan kata-kata terkait proses hukum kasus tersebut dengan emosi.
"Ganti penyidik kasus ini. Akan saya laporkan ke Polda. Penyidiknya tidak bisa kerja. Anakku dikeroyok, kok sing ditangkep mung siji," lontar Dwi.
Begitu Ketua Majelis Hakim M Sukri mengetukkan palu mengakhiri sidang, polisi kembali mengawal ketat Tebok. Kericuhan terjadi, karena Darmoyo dan Dwi Handayani kembali berusaha menyerang Tebok. Dwi bahkan histeris, meneriaki orang yang telah mengakhiri hidup anaknya.
Tebok akhirnya berhasil dimasukkan ke mobil tahanan yang sudah menunggu di luar gedung pengadilan. Dwi menangis histeris. "Aku kangen kowe, Jat ... Jat, aku melu ... Aku kudu piye," ungkap Dwi sembari menangis.
Darmoyo mengaku, tindakannya didasari rasa jengkel terhadap terdakwa. ""Saya jengkel sama anak itu. Kelihatannya tidak ada penyesalan. Membunuh anak orang kok tidak ada penyesalan. Sampai di manapun tetap saya kejar," katanya.
Sementara itu, Aziizarr selaku penasehat hukum terdakwa, dalam dupliknya berpendapat unsur dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain tidak terbukti, karena perbuatan terdakwa terhadap korban merupakan tindakan pembelaan terpaksa yang melampaui batas.
"Terdakwa adalah pihak yang menghadapi serangan nyata dari korban secara tiba-tiba. Terdakwa dipukul dan diserang korban dengan pisau sangkur, di mana terdakwa tidak punya masalah dengan korban," katanya.

•KETIGA
VIVAnews - Keluarga korban mengaku masih tertekan dengan kasus anggota keluarga mereka, Richard Kurniawan, 35 tahun, yang tewas secara mengenaskan setelah jatuh dari lantai sebelas gedung Mangga Dua Square, Jakarta Utara.
Ketika VIVAnews menemui keluarga di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat 4 Desember 2009, istri Richard menangis secara histeris. Setelah agak tenang, wartawan mencoba mengajaknya bicara. Namun, dia menolak membicarakan kasus yang menimpa suaminya.
Anggota keluarga Richard yang lain juga menolak untuk membicarakan masalah ini. "Saya enggak tahu apa-apa (kasus Richard). Nanti saja," kata anggota keluarga yang tidak bersedia menyebutkan namanya ketika ditemui di pelataran rumah duka RSPAD Gatot Subroto.
Sebelumnya VIVAnews memberitakan Richard ditemukan tewas dengan sejumlah kerusakan parah pada organ tubuhnya pada dini hari tadi pukul 03.25 di salah satu lantai pusat belanja Mangga Dua Square, Jakarta Utara.
Menurut analisa polisi yang didasarkan bukti-bukti yang ditemukan di sekitar tempat kejadian, termasuk rekaman CCTV, korban sengaja menjatuhkan diri dari lantai 11.
Richard diduga sengaja melompat dari area parkir dekat Gudang Jitec. Padahal di atas pukul 22.00, area ini sudah tertutup untuk umum.
Masih menurut keterangan polisi, sebelum Richard tewas, dia sempat masuk ke 'Karaoke Sands.' Mangga Dua Square, Jakarta Utara, bersama kerabat.
Kepolisian Resor Jakarta Utara yang menangani kasus ini masih terus melakukan investigasi untuk menguak latar belakang kasus Richard.
Jika latar belakang kematian Richard terbukti karena bunuh diri, maka menambah deretan angka kasus bunuh diri di pusat belanja Jakarta selama sepekan terakhir. Kasus sebelumnya terjadi pada Senin 30 November 2009. Perempuan bernama Ice Juniar tewas nekad terjun dari lantai lima gedung Grand Indonesia. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 20.30, pemuda bernama Reno juga mengakhiri hidup dengan meloncat dari Senayan City.

Jumat, 30 April 2010

Psikosa Fungsional

1. Suatu gangguan Jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reaIity) terhadap gangguan pada hidup perasaan (afek dan emosi), proses berpikir, psikomotorik. Dan kemauan.
2. Gangguan jiwa yang serius, yang timbul karena penyebab oranganik atau fungsional / emosional. dan menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereaksi secara emosional mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan, dan bertindak sesuai kenyataan.
Sindariom pola psikotik menurut Menninger
1. Perasaan sedih, bersalah, dan tidak mampu secara mendalam.
2. Keadaan terangsang yang tidak menentu dan pembicaraan dan motorik yang berlebihan.
3. Autisme, isi pikiran yang berwaham, acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
4. Preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecenderungan membela diri atau rasa kebesaran
5. Keadaan bingung dengan disorientasi dan halusinasi
Skizofrenia

Bx psikosa yang paling sering dijumpai
Etiologi
- Keturunan - Metabolisme
- Endokrin - SSP
- Adolf Meyer : Pemeriksaan yang salah / maladaptasi à disoranganisasi kepribadian à menjauhkan diri dari kenyataan / otisme à pemeriksaan skizofrenik
- Sigmund Freud
- Kelemahan ego yang dapat timbul karena penyebab psikogenik atau somatik
- Superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan id berkuasa à regresi ke fase narsisme
- Eugen Bleuler Terjadi disharmoni antara proses berpikir, perasaan dan perbuatan.
Gejala primer : Gangguan proses pikiran, emosi, kemauan, Otisme.
Gejala sekunder : Waham, halusinasi, gejala katatonik atau gangguan psikomotorik Iain
- Skizofrenia adalah sebuah sindariom yang disebabkan oleh keturunan, pendidikan yang salah, maladaptasi. tekanan jiwa, penyakit badaniah seperti lues otak, aterosklerosa
Gejala-gejala primer
1. Gangguan proses pikir (bx, langkah. dun isi pikiran)
- Asosiasi longgar
- Anti simbolik
- Inkoherensi
- Blocking
- Perseverasi / stereotipi pikiran
- Flight of idea
2. Gangguan afek dan emosi
- Emotional blunting
- Parathimi
- Paramimi
- Emosi dan afek serta ekspresi tidak mempunyai satu kesatuan
- Ambivalensi pada afek
3. Gangguan kemauan
- Lemah kemauan, tidak dapat mengambil keputusan.
- Negativisme
- Ambivalensi kemauan
- Otomatisme : Pada merasa kemauannya dipengaruhi oleh orang lain
4. Gejala psikomotor
- Katatonik - Katalepsi
- Stupor - Fleksibi!itas serea
- Mutisme - Command automatism
- Logorea - Ekholalia dan ekhopraxia
Gejala-gejala sekunder
1. Waham : Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan inteligensi dan latar belakang budaya.
Waham primer : Tidak logis dan patognomonik
Waharn sekunder : Waham kebesaran, waham kejaran, sindiran, dosa dan lain-lain
2. Halusinasi : Pencerapan tanpa ada rangsang apapun pada panca indaria, terjadi secara sadar. Akustik, olfaktorik, gustatorik, dan taktil.
- Terjadi depersonalisasi : Perasaan mengidentifikasi dirinya dengan sebuah meja dan menganggap dirinya sudah tidak ada lagi.
- Otisme : Perasaan kehilangan hubungan dengan dunia luar, seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri
Pembagian
1. Skizofrenia simplex
- Kedangka!an emosi dan kemunduran kemauan
- Timbul perlahan-lahan
- Mulai menarik diri dari pergaulan à makin mundur dalam pekerjaan à pengangguran
2. Skizofrenia hebefrenik
- Permulaan perlahan-lahan
- Timbul pada masa remaja atau antara 15 - 25 th
- Gangguan proses pikir, gangguan kemauan.
- Neologisme, perilaku kekanak-kanakan.
- Waham dan halusinasi banyak sekali
3. Jenis katatonik
Stupor katatonik : Perasaan tidak menunjukkan perhatian sama sekali terhadap lingkunganungan. Emosinya sgt dangkal. Gejala-gejala :
- Mutisme
- Muka tanpa mimik
- Stupor
- Negativisme
Gaduh gelisah katatonik
- Hiperaktivitas motorik
- Perasaan terus berbicara atau bergerak
- Stereotipi dan neologisme
- Berulang-ulang minta dipulangkan dari Rumah Sakit.
4. Jenis paranoid
- Konstan
- Waham primer disertai waham sekunder dan halusinasi
- Gangguan proses pikir. afek, dan emosi
- Sesudah umur 30 th
- Kepribadian skizoid : Mudah tersinggung, menyendiri, sulit percaya pada orang lain
5. Episode skizofrenia akut
- Gejala timbul mendadak
- Timbul perasaan seakan-akan dunia luar maupun dirinya berubah
- Prognosa baik
6. Skizofrenia residual
Skizofrenia dengan gejala-gejala primer tetapi tidak jelas gejala-gejala sekunder. Timbul setelah beberapa kali serangan skizofrenia.
7. Skizo-afektif
Gejala-gejala skizofrenia, bersamaan dengan gejala-gejala depresi atau mania. Cenderung sembuh. tetapi rnungkin juga timbul serangan lagi.
Kurt Scheider menyusun 11 gejala ranking pertama.
Diagnosa boleh dibuat apabila tdp 1 gejala dari kelompok A dan 1 gejala dari kelompok B dan kesadaran tidak boleh menurun.
A. Halusinasi pendengaran
- Pikirannya dapat didengar sendiri
- Suara-suara yang sedang bertengkar
- Suara-suara yang mengomentari perilaku perasaan
B. Gangguan batas ego
- Tubuh dan gerakan-gerakan perasaan dipengaruhi oleh suatu kekuatan dari luar.
- Pikirannya dipengaruhi oleh orang lain atau pikirannya itu dimasukkan ke dalam oleh orang lain.
- Pikirannya diketahui oleh orang lain atau disiarkan keluar secara umum.
- Perasaannya dibuat oleh orang lain.
- Kemauan atau tindakannya dipengaruhi oleh orang lain.
- Dorongannya dikuasai oleh orang lain.
- Persepsi dipengaruhi oleh waham
Prognosa
- Kepribadian prepsikotik : Bila skizoid dan hubungan antar manusia kurang memuaskan à jelek
- Bila timbul secara akut à lebih baik
- Katatonik > paranoid > hebefrenik dan simplex
- Makin muda umur à makin jelek
- Makin cepat diberi pengobatan à makin baik
- Faktor keturunan à bila terdapat seorang atau lebih yang menderita skizofrenia à buruk
Pengobatan
- Farmakoterapi : Neroleptika
- Terapi elektrokonvulsi
- Terapi koma insulin
- Psikoterapi dan rehabilitasi
Psikosa fungsional tidak/belum diketahui penyakit fisik yang berhubungan dengannya. Dalam kelompok ini termasuk:
1. Skizofrenia
2. Psikosa afektif
3. Psikosa paranoid
4. Psikosa reaktif
1. Skizofrenia
a. Menurut KRAEPELIN disebut juga dementia precox (kemunduran intelegency sebelum waktunya).
b. Menurt EUGEN BLEULER menyebut jiwa yang terpecah-pecah. (adanya disharmoni antara berpikir, perasaan, dan tingkah laku).
Angka kejadian didunia antara 0,2 – 0,8% pertahun.
Jadi dari 1000 orang --- 2 – 8 orang terkena skizofrenia pertahun.
Sampai sekarang belum diketahui sebab-sebab skizofrenia. Dapat dikatakan factor keturunan mempunyai pengaruh.
Penyakit-penyakit badaniah/ataupun stress dapat mencetuskan/mempercepat manifestasi skizofrenia tetapi tidak menyebabkan skizofrenia.
Gejala-gejala:
o Proses pikir ada gangguan pada asosiasi. Contohnya: Dulu waktu hari, ya memang matahari, lalu saya lari. Padamu ta’demu.
Kadang-kadang pikiran berhenti beberapa detik sampai berhari-hari.
o Afek emosi
- Dangkal/tumpul
- Berlebihan/dibuat-buat
- Inadekuat
o Kemauan
- Lemah
- Negativistik (berbuat tidak sesuai permintaan)
- Ambivalensi (2 hal yang berlawanan atau tidak yang dimaui dalam waktu yang sama)
o Psikomotor
- Katatonik
- Stupor (diam saja, tidak mau makan)
- Mutisme (tidak mau bicara)
o Waham
Tak logis dan Bizar (aneh sekali). Contoh:
Istri diyakini serong karena cecak berhenti 2 kali.
Dunia akan kiamat karena anjing kencing mengangkat kaki.
o Halusinasi (dengar, penciuman)
Mendengar suara-suara mengancam atau memerintah atau mencium bau bunga dimana-mana.
Penderita skizofrenia kesadaran dan intelegensi tidak menurun. Penderita dapat menceritakan pengalaman dan perasaannya.
Prognosa (ramalan sembuh):
1/3 sembuh
1/3 --- kemasyarakat dengan sedikit kecacatan, perlu pengobatan terus-menerus.
1/3 jelek, tidak dapat berfungsi dimasyarakat menuju kemunduran mental dan menjadi penghuni tetap di rumah sakit jiwa atau menggelandang.
Terapi:
* Obat (anti psikosa)
* Psiko terapi
* Terapi kerja (tx kerja)
* Rehabilitasi
2. Psikosa Afektif
Psikosa dengan gangguan utama afek dan emosinya, jika tidak pada waktu serangan, dapat sembuh sempurna.
a. Melancholia involusi
Pada wanita lebih dari 45 tahun, pria lebih dari 55 tahun, saat kelenjar endokrin dan reproduksi mulai berkurng.
Gejala-gejala:
o Beberapa minggu/bulan permulaan cenderung hipochondrik (semua sakit).
o Lekas marah.
o Pesimis.
o Insomnia. (susah tidur)
o Tidak suka bekerja.
o Sering menangis.
o Minat menyempit.
o Menarik diri.
Jika sudah jelas timbul:
o Depresi hebat.
o Kecemasan.
o Agitasi (gelisah berlebihan)
o Hipochondriasis.
o Waham dosa/penyakit.
o Rasa mau mati.
Terapi:
* Obat (anti depresan).
* Psikoterapi.
* Rawat, awasi bunuh diri.
b. Psikosa maniak depresi
Adalah keadaan maniak atau depresi atau sebaliknya.
Gejala-gejala mania:
o Optimis.
o Terlalu besar percaya diri setiap pekerjaan dianggap enteng.
o Euforia (kegembiraan berlebihan) tidak sesuai dengan kenyataan.
o Kadang-kadang ada halusinasi.
o Aktifitas berlebihan (bisa juga seksual berlebihan)
o Sangat gelisah tak bisa diam.
o Menghambur-hamburkan uang.
o Bicara atau menyanyi-nyanyi.
o Tidak tidur tidak merasa lelah.
o Proses pikir
- Arus cepat
- Asosiasi bunyi
- Waham besa
Gejala-gejala depresi
o Emosi selalu lelah
o Pesimis
o Tak mampu
o Sangat rendah
o Sedih hebat
o Putus asa
o Mukanya lesuh
o Gerakan sangat lambat
o Kurang merawat diri
Proses pikir
o Arus pikir tidak lancar
o Miskin ide
o Perasaan salah
o Ide bunuh diri
o Menjadi gila
Keluhan badan
o Lelah
o Susah tidur
o Susah makan
o Terkena pada dada, kepala atau tungkai berat
Terapi
* MRS
* Anti depresan --- psikosis
* Elektro Convulsi Theraphi (ECT)

Referensi

http://puskesmas-peusangan.blogspot.com/2008/07/psikosa-fungsional.html
http://www.psikologimania.co.cc/2010/02/ilmu-penyakit-jiwa.html

SELF CONCEPT dan SELF CONTROL

A. SELF CONCEPT
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain
Konsep diri menurut adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.
Konsep diri adalah operating system KOMPUTER mental kita.Konsep diri menentukan kinerja kita. Level konsep diri menentukan level prestasi hidup.
Segala yang Anda ketahui tentang diri Anda, semua apa yang Anda percayai, dan apa yang telah terjadi dalam hidup Anda terekam dalam mental hard-drive kepribadian Anda, yaitu di dalam self-concept Anda. Self-concept Anda mendahului dan memprediksi tingkat performa dan efektivitas setiap tindakan Anda. Tingkah laku nyata Anda akan selalu konsisten dengan self-concept yang terdapat di dalam diri Anda. Oleh karena itu, perbaikan di segala bidang kehidupan Anda harus dimulai dari perbaikan di dalam self-concept Anda.
SIMULASI
Jawab pertanyaan berikut :
1. Siapa Saya?
2. Mengapa saya ada?
3. Apa keunggulan / kelebihan yang saya milik?
4. Untuk siapa saya bekerja?
5. Apa hasil/produk dari pekerjaan saya?
6. Dimana saya mengerjakannya?
Contoh jawaban dari ERIK ARIANTO :
1. siapa saya?
Jawab : Saya adalah makhluk ciptaan Alloh
1. Mengapa saya ada ?
Jawab : Untuk beribadah dan berbuat baik
1. Apa keunggulan / kelebihan yang saya milik?
Jawab : Berpendidikan, ulet dan kreatif
1. Untuk siapa saya bekerja?
Jawab : untuk masyarakat disekitar saya
1. Apa hasil/produk dari pekerjaan saya?
Jawab : Pemberdayaan orang lain
1. Dimana saya mengerjakannya?
Jawab : di dunia ( jatinangor dan Jakarta)
Tiga Bagiam Utama Self-Concept Anda
Menurut Brian Tracy, self-concept Anda
memiliki tiga bagian utama yaitu:
1. Self-Ideal (Diri Ideal),
2. Self-Image (Citra Diri), dan
3. Self-Esteem (Jati Diri).
Ketiga elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang membentuk kepribadian Anda, menentukan apa yang biasa Anda pikir, rasakan, dan lakukan, serta akan menentukan segala sesuatu yang terjadi kepada diri Anda.
Self-Ideal (Diri Ideal)
Self-ideal adalah komponen pertama dari self-concept Anda.
Self-ideal Anda terdiri dari :
• harapan,
• impian,
• visi,
• idaman
Self-idealterbentuk dari kebaikan, nilai-nilai, dan sifat-sifat yang paling Anda kagumi dari diri Anda maupun dari orang lain yang Anda hormati. Self-ideal adalah sosok seperti apa yang paling Anda inginkan untuk bisa menjadi diri Anda, di segala bidang kehidupan Anda. Bentuk ideal ini akan menuntun Anda dalam membentuk perilaku Anda.
Self-Image (Citra Diri) Bagian kedua self-concept Anda adalah self-image. Bagian ini menunjukkan bagaimana Anda membayangkan diri Anda sendiri, dan menentukan bagaimana Anda akan bertingkah laku dalam satu situasi tertentu. Karena kekuatan self-image
Semua perbaikan dalam hidup Anda akan dimulai dari perbaikan dalam self-imageself-image
Self-Esteem (Jati Diri) self-esteem adalah seberapa besar Anda menyukai diri Anda sendiri. Semakin Anda menyukai diri Anda, semakin baik Anda akan bertindak dalam bidang apa pun yang Anda tekuni. Dan, semakin baik performansi Anda, Anda akan semakin menyukai diri Anda. Bagian ini adalah komponen emosional dalam kepribadian Anda.
Komponen-komponen pentingnya :
• bagaimana Anda berpikir,
• bagaimana Anda merasa,
• bagaimana Anda bertingkah laku.
SIMULASI
Tulislah apa kelebihan kita dalam daftar kecakapan, kemampuan, ‘bakat kusus’, yang mungkin kita miliki. Jangan lupa yang ‘kecil2’. Ini perlu sehingga kita tidak mengabaikan hal2 seperti ‘bisa membantu kawan cari kerja’ atau ‘menyelesaikan persamaan matematika rumit dengan nilai lumayan’
Jangan terlalu bengis dan pelit terhadap diri sendiri dan jangan memakai ukuran orang lain. Membandingkan diri dengan orang lain akan tak berkesudahan. Karena kita lantas membandingkan dengan si A, B, dst, dst.
Periksalah secara saksama kualitas2 anda yangmenyumbangkan keberhasilan2. Simaklah mengapa anda harus merasa bangga akan itu.
Setel Ulang Konsep Diri Anda untuk Meraih Sukses
SIMULASI
Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan level self-concept yang kita miliki adalah:
1. Tentukan self-ideal Anda dengan standar yang tinggi dengan nilai-nilai dan visi yang jelas (Anda ingin menjadi orang seperti apa? Ingin memiliki apa? Tinggal di mana? Dsb).
2. Secara bertahap sesuaikan self-image Anda untuk bisa sejajar dengan self-ideal Anda. Setiap kali Anda merasa bahwa Anda sanggup menjalankan sesuatu di tingkat yang paling baik (mendekati self-ideal Anda), Anda akan merasa sangat puas terhadap diri Anda sendiri. Pada saat itu, self-esteem Anda akan melejit naik.
Untuk meng-upgrade self-imagesupaya bisa semakin mendekati self-ideal, Anda dapat menggunakan metode pembiasaan otogenik atau reflective-relearning. Metode ini cukup ampuh untuk mengubah self-imagekita karena
Berikut saya lampirkan teknik dasar yang sederhana untuk melakukan latihan pembiasaan otogenik atau reflective-relearning (catata: untuk lengkapnya akan saya sertakan pada artikel berikutnya).
1. Mulailah sekarang dengan menentukan “Saya ingin memiliki, melakukan, atau menjadi apa?” Kalau perlu buatlah skrip atau skenario cerita supaya alur visualisasi Anda selalu konsisten.
2. Duduklah dengan nyaman dan pejamkan mata Anda. Buatlah diri Anda serileks dan senyaman mungkin. Tarik nafas dalam-dalam dan setiap kali menghembuskan nafas kendurkan seluruh otot tubuh dan pusatkan perhatian pada alunan nafas. Tak lama kemudian Anda berada pada gelombang otak alpha.
3. Bayangkan diri Anda sebagai sosok yang berhasil (seperti yang telah Anda buat skripnya). Anggaplah semua citra positif itu sebagai sesuatu yang nyata Sekarang hayatilah perasaan seakan-akan Anda telah mencapai keinginan Anda. Anda menghayati perasaan dari sebuah tujuan yang telah tercapai.

B. SELF CONTROL
kontrol diri adalah kemampuan untuk mengendalikan seseorang emosi , perilaku dan keinginan untuk efisien mengelola's masa depannya. In psychology it is sometimes called self-regulation . Dalam psikologi ini seringkali disebut sebagai self-regulation . Exerting self-control through the executive functions in decision making is thought to deplete a resource in the ego . Many things affect one's ability to exert self-control, but self-control particularly requires sufficient glucose levels in the brain. Mengerahkan kontrol diri melalui fungsi eksekutif dalam pengambilan keputusan diperkirakan menghabiskan sumber daya dalam ego . Banyak hal yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menggunakan kontrol diri, tapi pengendalian diri terutama memerlukan cukup glukosa tingkat di otak. Exerting self-control depletes glucose. Mengerahkan pengendalian diri menghabiskannya glukosa. Research has found that reduced glucose, and poor glucose tolerance (reduced ability to transport glucose to the brain) are tied to lower performance in tests of self-control, particularly in difficult new situations. Penelitian telah menemukan bahwa dan, miskin mengurangi toleransi glukosa (glukosa berkurang kemampuan untuk mengangkut glukosa ke otak) yang terkait dengan kinerja yang lebih rendah dalam tes penguasaan diri, terutama dalam situasi-situasi baru yang sulit.
Self-kontrol di Analisis Perilaku
Another view is that self-control represents the locus of two conflicting contingencies of reinforcement , which then make a controlling response reinforcing when it causes changes in the controlled response . Pandangan lain adalah bahwa pengendalian diri merupakan dua lokus kontinjensi bertentangan dari penguat , yang kemudian membuat respon memperkuat pengendalian ketika menyebabkan perubahan dalam respon dikontrol.
Self-control is directly related to the pressure you face. Kontrol diri secara langsung berkaitan dengan tekanan Anda hadapi.
• Good Pressure : When you are in a competitive yet non-judgemental and non-prejudicial environment, you want to be like those around you. Bagus Tekanan: Bila Anda berada dalam namun tidak menghakimi dan tidak merugikan lingkungan yang kompetitif, Anda ingin menjadi seperti orang-orang di sekitar Anda. You become motivated and inspired and gain self-control. Anda menjadi termotivasi dan terinspirasi dan mendapatkan kontrol diri.
• Bad Pressure : When you are in a judgemental and prejudicial environment and there is no competition you become depressed and unmotivated. Tekanan Buruk: Bila Anda berada dalam lingkungan dan merugikan menghakimi dan tidak ada persaingan Anda menjadi tertekan dan tidak termotivasi. You lose self-control. Anda kehilangan kontrol diri.
• No Pressure : When you are free and there is no competition, you do what you feel. Tidak ada Tekanan: Ketika Anda bebas dan tidak ada kompetisi, Anda melakukan apa yang Anda rasakan. Your self-control is based on how you feel and since there is no one to compare yourself to, you may be less motivated or more motivated depending on the urgency of whatever you are doing. kontrol diri Anda didasarkan pada bagaimana Anda merasa dan karena tidak ada satu untuk membandingkan diri Anda, Anda mungkin kurang termotivasi atau lebih termotivasi tergantung pada urgensi apa pun yang Anda lakukan.
Referensi

http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/05/konsep-diri-self-concept/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Self_control&ei=hcTaS5z4JcayrAeNzL3lDw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CAwQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dself%2Bcontrol%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds